Waspada Musim Hujan, Lakukan 4 Hal ini Agar Tambak Tetap Produktif
- Redaktur: Audri Rianto
- 7 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Hampir setiap tahun, seluruh wilayah Indonesia pasti akan mengalami musim hujan. Untuk pembudidaya udang, hujan termasuk cobaan yang berat, karena bisa mempengaruhi produktivitas tambak.

Sumber: allfishnews.com
Musim hujan biasanya bisa berlangsung berhari-hari yang kemudian dapat mempengaruhi lingkungan tambak. Perubahan-perubahan besar juga akan terjadi pada tambak, termasuk penurunan secara drastis pada beberapa parameter air.
Inilah yang perlu diwaspadai petambak, karena perubahan-perubahan yang terjadi sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup udang.
Penurunan Suhu Air
Musim hujan yang berlangsung lama akan mempengaruhi suhu air dalam tambak. Suhu air biasanya akan menurun secara drastis, akibat dari masuknya air hujan ke dalam tambak yang disertai dengan hembusan angin tanpa henti.
Penurunan Salinitas
Salinitas juga akan menurun saat air hujan masuk ke dalam tambak. Ini terjadi karena proses pengenceran kadar garam akibat terlalu banyak air hujan yang masuk ke dalam tambak. Salinitas yang turun terlalu cepat dan ekstrem bisa membuat udang stres dan mati.
Penurunan pH Air
Air hujan memiliki sifat asam, artinya pH nya cukup rendah dan ketika ini tercampur di dalam tambak dalam jumlah besar, maka pH air tambak juga akan turun dengan cepat. Penurunan pH ini biasanya diikuti dengan menurunnya populasi plankton dan meningkatnya amonia. Kondisi ini bukanlah kondisi yang ideal untuk udang.
Penurunan Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut bisa menurun disebabkan oleh penambahan volume air dan penurunan populasi plankton yang masif. Plankton di tambak berfungsi sebagai penghasil oksigen alami di tambak melalui proses fotosintesis. Apabila populasinya menurun drastis, maka oksigen di tambak juga akan turun.
Untuk menjaga tambak agar tetap produktif di musim hujan, petambak dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.
Usahakan untuk langsung membuang air hujan yang masuk ke dalam tambak, lebih tepatnya membuang air yang ada di permukaan. Jaga agar volume dan ketinggian air tetap sama seperti sebelum hujan turun. Upaya ini akan meminimalisir pengenceran air tambak oleh air hujan.
Selanjutnya, stabilkan pH air dengan cara menebar kapur di sekeliling tambak. Kapur ini nantinya akan membantu meningkatkan pH air yang terlanjur turun akibat pencampuran air hujan ke dalam tambak.
Operasikan semua kincir agar oksigen tetap tersedia dalam tambak. Selain itu, kincir yang dioperasikan tanpa henti akan membantu penyebaran kapur secara merata, sehingga pH air lebih stabil di segala sisi tambak.
Pemberian pakan juga harus disesuaikan, karena hujan seringnya membuat pola makan udang berubah, apalagi suhu air cenderung turun dan itu juga akan menurunkan nafsu makan udang. Untuk itu, sesuaikan jumlah pakan yang diberikan dengan nafsu makan udang agar tidak terjadi overfeeding.
Baca Juga
