3 Penyebab Udang Menjadi Pucat
- Redaktur: Audri Rianto
- 15 menit yang lalu
- 2 menit membaca
Udang yang sehat dan berkualitas bisa dilihat dari warnanya, kalau warnanya cerah dan merata berarti udang dipelihara dengan baik, tapi kalau pucat dan kusam, bisa jadi ada masalah pada cara budidayanya.

Sumber: gdmorganic.com
Udang dengan warna cerah menjadi daya tarik tersendiri, biasanya konsumen akan memilih udang yang berwarna cerah karena dianggap lebih segar. Maka dari itu, udang yang berwarna cerah sudah pasti akan lebih laku di pasaran.
Udang yang pucat bisa disebabkan oleh tiga kemungkinan, yaitu kurang nutrisi, stres kronis dan terinfeksi penyakit.
Kekurangan Nutrisi
Nutrisi memegang peran penting dalam membentuk warna udang. Nutrisi yang dimaksud di sini adalah karotenoid, khususnya Astaxanthin. Udang tidak bisa mensintesis Astaxanthin di dalam tubuhnya, artinya pembudidaya harus memberinya lewat pakan.
Ketika pakan yang diberikan kurang mengandung Astaxanthin, maka warna udang tidak keluar dengan sempurna, dan di sinilah yang kemudian membuat udang terkesan pucat. Untuk mengatasi hal ini, pembudidaya bisa mencampur pakan dengan sumber Astaxanthin, seperti tepung udang rebon, alga Haematococcus pluvialis, atau dari limbah cangkang udang.
Stres Kronis
Udang termasuk hewan yang sensitif, jadi sangat tidak boleh stres. Ketika udang mengalami stres, maka dampaknya bisa ke mana-mana, mulai dari nafsu makan menurun, rentan terinfeksi penyakit dan mengalami penurunan pigmentasi.
Stres udang paling sering disebabkan oleh kualitas air yang buruk, oksigen dengan kadar di bawah 4 ppm, suhu yang terlalu tinggi atau rendah, pH air yang terlalu asam, dan amonia yang terlalu tinggi.
Tambak dengan kualitas air yang tidak optimal, membuat udang sulit untuk mencerna pakan yang diberikan, sehingga Astaxanthin yang ada dalam pakan tidak terdistribusi dengan baik di dalam tubuhnya, alhasil membuatnya terlihat pucat tidak sehat.
Infeksi Penyakit
Lingkungan budidaya yang tidak kondusif akan menjadi tempat patogen penyakit tumbuh subur, salah satu yang paling besar potensi berkembangbiaknya adalah bakteri vibrio. Bakteri ini merupakan dalang dari banyak penyakit dalam budidaya udang, salah satunya adalah White Feces Desease atau penyakit kotoran putih.
Penyakit ini cukup mematikan, karena ia akan membuat udang tidak nafsu makan, akhirnya udang menjadi lemas, metabolismenya melambat dan pigmentasi juga terganggu. Udang akan terlihat pucat, warnanya memudar karena pigmen tidak terdistribusi dengan baik dan akan ada kotoran putih yang mengambang di permukaan air.
Untuk mengobati udang yang terinfeksi penyakit ini cukup sulit, maka dari itu sebaiknya dicegah dari awal. Cara pencegahannya ialah dengan rutin melakukan sifon yang bertujuan membuang lumpur dan kotoran yang mengendap di dasar tambak.
Kedua, jaga aerasi tetap optimal dengan memantau kadar oksigen terlarut tetap pada 4 ppm atau lebih, dan tak lupa beri probiotik dalam tambak secara rutin untuk membantu penguraian bahan organik sekaligus menekan populasi bakteri vibrio.
Baca Juga




Komentar