Memahami Pigmentasi dalam Budidaya Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 5 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Dalam industri budidaya udang, hasil panen yang sempurna sangat menentukan harga jual. Ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai pasar yang lebih luas. Salah satu kriteria wajib adalah menjaga pigmentasi pada udang.

Sumber: blacktigershrimps.com
Pigmentasi ini berkaitan erat dengan warna tubuh udang, baik dia masih hidup atau sudah dimasak. Udang dengan pigmentasi yang baik, warnanya akan cerah dan ketika dimasak juga tidak pudar. Apalagi saat ini pasar sudah ketat dalam memberikan standar, terutama terkait warna udang. Udang yang berwarna cerah dan merata akan lebih diminati dan dianggap lebih menyehatkan.
Karotenoid
Pigmentasi atau pewarnaan tubuh udang dipengaruhi oleh kadar karotenoid yang ia konsumsi, karena udang tidak bisa memproduksinya secara alami. Salah satu karotenoid yang dimaksud adalah astaxanthin, dengan fungsi ganda, yaitu sebagai kompoten pewarna tubuh sekaligus sebagai antioksidan.
Udang yang mendapat cukup asupan astaxanthin tidak hanya berwarna lebih cerah, tetapi juga memiliki sistem imun yang lebih kuat, karena astaxanthin sangat efektif dalam melindungi sel udang dari stres oksidatif.
Faktor yang Mempengaruhi Pigmentasi
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pigmentasi dalam tubuh udang, yang pertama tentu saja nutrisi yang terkandung di pakan. Udang harus diberi pakan dengan kualitas yang baik, memiliki karotenoid yang cukup agar warna tubuhnya tetap cerah, tidak pucat atau kusam.
Memberikan suplemen tambahan yang mengandung astaxanthin pada pakan juga sangat dianjurkan, namun penggunaannya harus sesuai dengan dosis anjuran, yaitu 50–150 mg/kg.
Kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi pigmentasi udang, karena lingkungan sangat berkaitan erat dengan tingkat stres udang. Lingkungan tambak yang terjaga akan membuat udang tidak mudah stres, sementara itu lingkungan yang tidak optimal kualitasnya akan cenderung membuat udang stres. Ketika udang stres kronis, biasanya akan mengalami penurunan warna diikuti dengan kerusakan jaringan dan juga meningkatnya risiko infeksi.
Infeksi penyakit, terutama yang disebabkan oleh bakteri vibrio juga bisa memperburuk pigmentasi pada udang. Vibrio akan menyerang hepatopankreas hingga rusak, sehingga fungsinya menurun drastis.
Salah satu fungsi utama dari hepatopankreas ialah mengatur pigmen pada tubuh udang. Ketika organ ini mengalami gangguan atau rusak, maka pigmentasi jadi tidak optimal, hasilnya udang jadi lebih pucat. Untuk mencegahnya, petambak harus rutin memberikan probiotik pada tambak, vitamin C dan vitamin E, serta beri mineral selenium.
Meningkatkan Pigmentasi
Untuk memperbaiki pigmentasi pada udang caranya cukup mudah, petambak hanya perlu meminimalkan stres pada udang. Mulailah dengan membuat lingkungan tambak menjadi lebih nyaman, artinya kualitas air dijaga dengan baik, padat tebar juga jangan terlalu tinggi, dan terapkan biosecurity untuk mencegah penyakit masuk ke dalam tambak.
Baca Juga
