Cara Menyimpan Artemia yang Benar
- Redaktur: Audri Rianto
- 2 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Tempat pembenihan udang (hatchery) sudah pasti akan terus bekerja untuk menghasilkan ribuan benur udang berkualitas setiap hari. Dengan begitu, pembudidaya juga harus menyiapkan pakan dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan harian larva udang yang dikelola.

Sumber: hafizihamsan.com
Jadi, sudah pasti bahwa setiap hatchery akan menyetok pakan dalam jumlah banyak. Pakan pada hatchery umumnya adalah artemia yang diketahui bisa disimpan dalam waktu yang lama. Namun, untuk menyimpan artemia ada caranya, tidak boleh asal-asalan karena bisa mempengaruhi daya tetasnya.
Bagaimana cara yang benar untuk menyimpan artemia? Ini dia langkah-langkahnya.
Pilih Artemia Berkualitas
Sebelum memutuskan untuk menyetok dan menyimpannya, pembudidaya harus memilih artemia yang benar-benar berkualitas. Pilihlah dari pabrikan terpercaya yang dengan jelas menyatakan produknya memiliki daya tetas 80-90%. Mengapa begitu? Sebab kualitas artemia sudah pasti akan menentukan umur simpannya.
Hindari Paparan Matahari Langsung
Jangan simpan artemia di tempat yang terkena cahaya matahari langsung, karena akan membuat suhu ruangan tinggi. Suhu yang terlalu tinggi tidak bagus bagi artemia, karena dapat membunuh embrionya. Usahakan simpan artemia pada tempat tertutup dan kering, serta jauhkan dari benda yang bisa menghasilkan panas, seperti kompor dan mesin.
Simpan di Suhu Rendah
Artemia bagusnya disimpan di suhu rendah antara 4-10°C, alasannya karena suhu dingin akan memperlambat aktivitas metabolik dari embrio artemia yang kemudian membuat umur simpannya menjadi lebih panjang. Untuk mendapatkan suhu ruang di angka tersebut, pembudidaya bisa menyimpannya di dalam kulkas atau ruangan dengan AC yang suhunya sudah diatur sedemikian rupa.
Jangan simpan artemia di dalam freezer, karena akan terjadi pengkristalan yang mana akan merusak artemia itu sendiri.
Hindari Kelembapan
Udara yang lembab ternyata juga bisa menurunkan daya tetas artemia. Kenapa? Karena udara yang lembab sudah pasti mengandung air yang bisa diserap langsung oleh artemia. Proses ini kemudian akan membuat artemia menetas di tempat dan waktu yang salah, alhasil artemia akan banyak yang mati. Untuk itu, pastikan tempat penyimpanan benar-benar kering dan juga hindari membuka kemasan terlalu sering, karena udara bisa masuk dari situ.
Manajemen Stok
Manajemen stok harus dilakukan dengan baik dan seteliti mungkin dengan memberi label pada kemasan yang berisi informasi tanggal pembelian dan tanggal pertama kali kemasan dibuka. Dengan dua informasi ini, pembudidaya bisa mengatur mana stok yang lebih lama atau yang sudah dibuka untuk dipakai lebih dahulu untuk menghindari penurunan kualitas dan daya tetas.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas sudah jelas bahwa cara penyimpanan yang benar akan menjaga kualitas artemia tetap dalam keadaan baik. Dengan manajemen penyimpanan yang tepat, artemia bisa disimpan sampai 1–2 tahun tanpa kehilangan kemampuan menetas, sehingga pembudidaya akan terus punya stok pakan yang siap digunakan kapan pun.
Baca Juga
Komentar