top of page

Mengenal Peran dan Risiko Klorin dalam Budidaya Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 23 Okt
  • 2 menit membaca

Budidaya udang modern sangat mengedepankan kualitas air, salah satu caranya ialah dengan melakukan sterilisasi tambak di awal proses budidaya. Sterilisasi ini umumnya memanfaatkan klorin yang mana zat tersebut dapat ditemukan dalam kaporit.


ree

 

Secara garis besar, klorin bermanfaat sebagai desinfektan untuk membasmi patogen penyakit. Di balik manfaatnya, ternyata ia juga memiliki potensi membahayakan. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya Anda simak artikel ini, karena pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai peran dan potensi bahaya dari klorin.

 

Peran Klorin dalam Air

Sebagai Desinfektan

Sebelum penaburan benih, petambak biasa mensterilkan tambak dengan bantuan kaporit. Kaporit yang tercampur ke dalam air akan melepaskan klorin yang kemudian akan merusak dinding sel mikroorganisme jahat yang ada. Klorin memiliki tingkat keefektifan yang tinggi dalam membasmi patogen, sehingga banyak petambak yang menggunakannya hingga kini.

 

Mengoksidasi Bahan Organik dan Racun

Selain kemampuannya dalam membunuh mikroba, klorin juga bisa digunakan sebagai pengurai bahan organik pada tambak. Kita tahu bahwa tambak sering mengalami penumpukan bahan organik berlebih dan dari situ muncul senyawa beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Dengan penguraian bahan organik yang lebih efektif, klorin juga secara tidak langsung berperan sebagai penghilang amonia dan hidrogen sulfida yang ada.

 

Menekan Pertumbuhan Alga

Bahan organik yang terlalu banyak akan bertransformasi menjadi sumber nutrisi dan membuat tambak dalam keadaan eutrofikasi serta memicu pertumbuhan alga yang tak terkendali. Dengan adanya klorin sebagai oksidator kuat, maka eutrofikasi bisa dicegah dan tentunya pertumbuhan alga bisa lebih terkendali.

 

Bahaya Klorin

Setelah mengetahui beberapa manfaat dari klorin, maka Anda juga harus tahu bahaya dari klorin, apabila penggunaannya tidak tepat.

 

Udang Keracunan

Residu klorin aktif lebih dari 0,1 ppm akan membuat insang udang iritasi dan rusak. Dampaknya adalah udang jadi kesulitan bernapas, nafsu makan menurun dan tingkat stres semakin tinggi. Lebih parahnya lagi, udang bisa saja mati massal di dalam tambak.

 

Membunuh Mikroorganisme Baik

Ketika Anda menggunakan klorin terlalu banyak ketika sterilisasi, maka ia tidak hanya membunuh patogen, tapi juga membunuh mikroorganisme baik seperti bakteri nitrifikasi dan fitoplankton. Untuk itu, gunakanlah klorin dengan bijak, jangan sampai melebihi dosis anjuran.

 

Cara Aman Menggunakan Klorin

  1. Pertama, gunakan dosis anjuran untuk sterilisasi, yaitu 20-30 ppm dan larutkan dahulu sebelum ditebar dalam tambak.

  2. Jangan tebar klorin pada tambak yang sudah diisi benur, karena benur bisa keracunan. Taburlah klorin beberapa hari sebelum benur ditebar di tambak.

  3. Penebaran klorin dibarengi dengan aerasi kuat selama 2-3 hari, tujuannya agar penyebaran klorin merata, reaksi kimia lebih cepat dan penguapan lebih sempurna.

  4. Setelahnya, pantau kadar klorin dalam air menggunakan chlorine test kit dan pastikan kadarnya di bawah 0,05 ppm supaya aman untuk dilakukan penebaran benur.



Baca Juga

Mengenal Eutrofikasi pada Tambak Udang

bottom of page