top of page

Udang Indonesia Terpapar Radioaktif, KKP Coba Telusuri Penyebabnya

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 23 Agu
  • 2 menit membaca

Indonesia merupakan mitra dagang Amerika Serikat sudah sejak lama. Setiap tahunnya Indonesia pasti mengekspor produknya ke sana, terutama produk perikanan seperti udang beku. Namun, beberapa hari ini udang beku asal Indonesia ditarik peredarannya oleh pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA) karena diduga mengandung radioaktif berbahaya.


ree

 

Udang beku yang terindikasi terpapar radioaktif ini telah diedarkan dan dijual ke masyarakat melalui Walmart yang ada di beberapa negara bagian, seperti Alabama, Florida, Texas, hingga Pennsylvania. Sesaat setelah paparan radioaktif ditemukan, FDA langsung menarik semua produk dari peredaran dan melarang semua kontainer dan produk yang dicurigai masuk ke Amerika Serikat.

 

Deteksi awal menunjukkan bahwa radioaktif berada pada sampel udang tepung roti dengan kadar yang mengkhawatirkan dan berpotensi menimbulkan masalah bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

 

Mendapati kabar tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak tinggal diam. Perwakilan dari KKP, lebih tepatnya Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini mengungkapkan dirinya beserta tim sudah melakukan koordinasi lintas lembaga dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) guna mendapatkan data lebih lengkap.

 

Dari koordinasi tersebut, tercatat bahwa udang beku yang terkontaminasi radioaktif jenis Cesium-137 ini diekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). Dugaan sementara, perusahaan tersebut menangani udang mentah tidak sesuai dengan standar yang akhirnya menimbulkan paparan radioaktif yang berbahaya.

 

Untuk saat ini, inspeksi masih dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih jelas. Jika hasilnya terbukti bahwa produk tidak mengandung radioaktif, maka KKP akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pemerintah Amerika Serikat.

 

Tindakan PT Bahari Makmur Sejati (BMS)

Usai produknya terkena isu radioaktif, PT Bahari Makmur Sejati (BMS) langsung mengambil tindakan berupa penghentian sementara kegiatan ekspor udang ke Amerika Serikat hingga waktu yang tidak ditentukan.

 

Untuk sekarang, PT Bahari Makmur Sejati (BMS) hanya bisa menunggu kabar selanjutnya dari investigasi yang dilakukan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. PT Bahari Makmur Sejati (BMS)  berharap hasil investigasi tidak menunjukkan paparan Cesium-137 pada produk yang mereka kelola.

 

Kontaminasi Bukan dari Budidaya Udang

Dari kasus tersebut, muncul kecurigaan bahwa kontaminasi bisa saja berasal dari proses budidaya yang tidak sesuai standar. Namun, kecurigaan tersebut dibantah oleh Shrimp Club Indonesia. Andi Tamsil, selaku ketua dari Shrimp Club Indonesia mengatakan dengan tegas kontaminasi bukan berasal dari budidaya udang, melainkan dari faktor eksternal di luar kendali industri udang.

 

Andi berpendapat bahwa kabar mengenai paparan radioaktif ini telah menyudutkan industri udang Indonesia. Untuk itu, Andi meminta perlindungan terhadap industri udang Indonesia, terutama kepada para pelaku budidaya.



Baca Juga

Komentar


bottom of page