Ikan RI Butuh Traceability yang Kuat agar Tidak Ditolak Pasar Global
- Redaktur: Audri Rianto
- 18 menit yang lalu
- 2 menit membaca
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya laut yang melimpah, sehingga wajar apabila negara ini termasuk salah satu pengekspor ikan aktif ke berbagai belahan dunia. Sebagai pemain lama, Indonesia saat ini malah mendapat ancaman penolakan dari pasar global, jika produk perikanan yang diekspor tidak memiliki sistem traceability (ketelusuran) yang jelas.

Sumber: mongabay.com
Dikutip dari tirto.id, risiko penolakan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, karena ia menganggap produk perikanan yang saat ini dihasilkan Indonesia berisiko mengandung mikroplastik. Maka dari itu diperlukan riwayat ketelusuran yang kuat, agar jelas asal-usul produk tersebut.
Ia menambahkan, pasar internasional akan menolak keras produk yang ditangkap dari area yang tercemar mikroplastik, karena itu sangat membahayakan bagi kesehatan. Apa itu mikroplastik? Mikroplastik merupakan bagian dari komponen plastik berukuran kurang dari 5 mm. Ukurannya yang sangat kecil inilah yang kemudian membuatnya mudah masuk ke dalam tubuh biota laut, seperti ikan, udang, kerang dan lainnya.
Mikroplastik apabila dikonsumsi dalam jangka panjang akan membahayakan, karena ia dapat mengganggu fungsi organ, seperti organ pencernaan, hati, dan ginjal. Senyawa kimia yang terkandung juga dapat meningkatkan risiko kanker. Bahkan, mikroplastik juga disinyalir dapat masuk ke aliran darah.
Seperti yang kita tahu, laut Indonesia rawan sekali mengalami pencemaran sampah plastik. Tercatat, setiap tahunnya sampah plastik darat yang masuk ke laut sebanyak 16 juta ton yang mengakibatkan kerusakan ekosistem, menutupi mangrove, terumbu karang hingga habitat pemijahan ikan. Dengan kondisi seperti itu, tentu akan membuat populasi ikan terus menurun.
Pentingnya Traceability
Dalam hal ini, penguatan sistem traceability sangat diperlukan bagi produk perikanan Indonesia. Dari sisi keamanan pangan, sistem traceability yang jelas akan memastikan bahwa produk bebas dari kontaminasi zat berbahaya dan ditangani secara higienis.
Dari sisi legalitas, traceability menunjukkan produk didapat dari praktik yang benar dan sehat sehingga tidak ada risiko merusak ekosistem laut. Sistem traceability yang kuat juga menunjukkan bahwa produk didapat dari praktik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sehingga akan membuat produk lebih mudah diterima pasar internasional, terutama di Uni Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Tantangan Implementasi
Untuk menerapkan sistem traceability memang tidak mudah, terlebih bagi nelayan dan pembudidaya skala kecil. Kendala yang sering dihadapi sebenarnya tak jauh dari biaya teknologi dan infrastruktur yang cukup tinggi. Untuk itu, demi berjalannya sistem traceability dengan baik dan lancar dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar pelaku industri, seperti nelayan, pengolah, distributor, hingga eksportir.
Penutup
Sudah saatnya, pelaku usaha mengubah pola pandang terhadap sistem traceability, karena pada dasarnya riwayat ketelusuran suatu produk perikanan bukan hanya tuntutan untuk bisa menembus pasar internasional, tapi sebuah kebutuhan mendasar dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang ada.
Comments