top of page

Tragedi Kematian Massal Penguin Afrika Akibat Overfishing

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 2 jam yang lalu
  • 2 menit membaca

Krisis yang terjadi di alam liar seringnya tidak banyak dipublish di media dan kurang mendapat sorotan publik. Salah satu kejadian yang cukup mencengangkan baru-baru ini diungkap dalam sebuah penelitian internasional bertajuk Ostrich: Journal of African Ornithology.


ree

Sumber: inilah.com


Penelitian tersebut mengungkapkan telah terjadi kematian massal 60.000 Penguin Afrika karena kelaparan. Penyebab utama mengapa mereka bisa kelaparan ialah overfishing dan eksploitasi sumber daya alam.

 

Dilansir dari inilah.com, peristiwa ini sebenarnya sudah terjadi dari tahun 2004 sampai 2011, peneliti menemukan fakta bahwa koloni penguin di Pulau Dassen dan Pulau Robben, Afrika Selatan setiap tahunnya semakin berkurang.

 

Penyebab

Setelah diselidiki, ternyata yang menyebabkan hal itu adalah sumber pangan mereka yang semakin lama semakin menipis. Diketahui, sumber makanan utama penguin Afrika sendiri ialah ikan sarden dan populasi ikan sarden di sana juga semakin sedikit akibat dari penangkapan secara berlebihan.

 

Penguin Afrika sangat bergantung pada ikan sarden untuk kelangsungan hidupnya. Ikan sarden membantu mereka mendapatkan cadangan lemak yang cukup ketika fase molting (pergantian bulu) tiba. Sama seperti udang, molting pada penguin juga sangat menguras tenaga. Fase ini termasuk fase krusial antara hidup dan mati, ketika cadangan energi sedikit maka penguin bisa sekarat.

 

Overfishing menyebabkan krisis yang puncaknya terjadi di tahun 2006, ketika tangkapan mencapai 80 persen dari total populasi ikan. Saat stok sarden di perairan Afrika semakin, keadaan ini kemudian memaksa penguin berenang lebih jauh untuk mencari makan.

 

Untuk berenang lebih jauh pasti butuh energi lebih banyak, ditambah lagi ketika sedang mencari makan mereka juga mengalami molting, tentu risiko kematiannya tinggi. Energi yang dikeluarkan jadi dua kali lipat, tanpa cadangan lemak yang memadai penguin akan mati kelaparan.

 

Kondisi ini dinilai cukup memprihatinkan sekaligus mengkhawatirkan, pasalnya populasi penguin di kedua wilayah tersebut sudah menurun sekitar 95 persen dalam beberapa tahun saja.


Penurunan yang drastis ini membuat para ilmuwan khawatir, sampai-sampai International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan status Penguin Afrika sebagai “Critically Endangered” atau sangat terancam punah pada tahun 2024.

 

Dapat Dicegah

Ketika tahu penyebabnya, para peneliti menegaskan harusnya tragedi ini bisa dicegah. Harusnya pelaku industri perikanan komersial di sekitar habitat penguin ini bisa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem laut dengan baik, jangan asal tangkap saja

 

Penangkapan ikan yang terlalu masif, tanpa pengontrolan yang ketat akan sangat merugikan bagi satwa liar dan keberlanjutan sumber daya laut itu sendiri. Jika stok ikan habis, maka nelayan dan industri perikanan juga akan mengalami kerugian di masa depan.

 

Upaya Penyelamatan

Dari tahun 2004 sampai 2011, penguin yang mati saja sudah mencapai 60.000, apalagi sampai tahun 2025, tentu jumlah kematiannya akan semakin bertambah. Kondisi yang memprihatinkan ini membuat para ilmuwan dan aktivis lingkungan bersatu dan mendesak pemerintah setempat melakukan konservasi.

 

Mereka ingin area penangkapan ikan yang ada di dekat koloni penguin ditutup permanen dan kuota tangkapan ikan terutama sarden harus dibatasi.

 


Baca Juga



 

bottom of page