top of page

Fenomena Langka ini Buat Ikan-ikan di Perairan Alor Pingsan

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 2 hari yang lalu
  • 2 menit membaca

Perairan lepas seperti laut sering sekali mengalami fenomena upwelling. Apa itu upwelling? Upwelling adalah peristiwa naiknya air dasar laut yang dingin ke permukaan. Biasanya, air laut dalam ini kaya akan nutrisi, namun suhunya yang dingin dapat menurunkan suhu air di permukaan secara ekstrem. Perubahan suhu yang instan biasanya akan membuat biota laut mengalami gangguan.

 

Dilansir dari mongabay.co.id, fenomena ini baru-baru ini terjadi di Perairan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan membuat ikan-ikan yang ada pingsan dan mengambang di permukaan air. Namun, yang terjadi di sana bukanlah upwelling biasa, melainkan Extreme Upwelling Event.


ree

 

Apa Itu Extreme Upwelling Event (EUE)?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, upwelling adalah peristiwa naiknya air laut dalam yang dingin dan kaya nutrisi ke permukaan. Dampak dari peristiwa ini adalah air akan jadi kaya nutrisi namun suhu menjadi turun.

 

Pada upwelling biasa, penurunan suhu air biasanya hanya sebatas 2°C saja dan itu umumnya dapat ditoleransi oleh biota laut yang ada. Namun, pada peristiwa Extreme Upwelling Event (EUE), penurunan suhu air bisa sampai 10°C dalam waktu satu jam.

 

Air laut yang awalnya hangat, tiba-tiba bisa berubah menjadi dingin dalam waktu singkat, dan pada kasus di Perairan Alor ini, suhu air mencapai 12°C yang mana hal ini cukup mustahil terjadi di perairan tropis.

 

Selain suhu yang turun drastis, salinitas air juga meningkat sebanyak 4‰–6‰. Ini menandakan bahwa air yang naik adalah air laut dari lapisan paling dalam dengan kadar salinitas yang tinggi. Dengan karakter fisik yang sangat berbeda, tentu akan menimbulkan perubahan yang sangat signifikan pada air permukaan.

 

Bagaimana bisa Terjadi?

Menurut penelitian, EUE bisa terjadi dikarenakan gaya pasang surut yang berbeda, artinya tidak semata-mata karena pengaruh angin muson. Fenomena ini juga seringnya terjadi di bulan Agustus hingga November, ketika pasang surut dan dinamika air laut mencapai kondisi tertentu.

 

EUE yang terjadi di perairan Alor mengikuti komponen pasang surut semi-diurnal, yakni dua kali sehari. Air laut akan mencapai suhu terdinginnya ketika berada pada posisi pasang tertinggi. Peristiwa ini kemudian diberi nama ALaDin yang merupakan singkatan dari Air Laut Dingin.

 

Massa air dingin yang naik ini asalnya dari cekungan dengan kedalaman lebih dari 300 meter yang letaknya di antara Pulau Pura dan Kecamatan Alor Barat Daya.

 

Dampak Bagi Masyarakat

Penurunan suhu air yang mendadak ini membuat ikan-ikan yang ada di perairan tersebut shock. Otot dan sistem fisiologisnya merasa kaget dan membuatnya tidak beradaptasi dengan cepat sehingga banyak ikan yang terlihat pingsan.

 

Bagi masyarakat sekitar, hal ini merupakan anugerah, karena mereka tidak perlu persiapan khusus untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Bahkan, ada warga yang mendapatkan ikan lebih dari 150 kg hanya dalam satu kali kejadian.



Baca Juga

bottom of page