top of page

Mengenal Ikan Red Devil, Predator Eksotis dari Amerika Tengah

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 44 menit yang lalu
  • 2 menit membaca

Indonesia termasuk negara dengan banyak penghobi ikan hias. Salah satu ikan yang cukup familiar, terutama di kalangan pecinta aquascape adalah Ikan Red Devil.

 

Ikan Red Devil (Amphilophus labiatus) termasuk ke dalam jenis ikan predator yang asalnya dari dari Amerika Tengah, khususnya dari Danau Nikaragua dan Danau Managua di Nikaragua. Daya tarik dari ikan ini yang membuatnya cukup populer di kalangan penghobi ikan hias adalah warnanya yang mencolok, bentuk tubuh yang kokoh, dan perilakunya yang agresif.


ree

 

Walaupun secara estetika ikan ini sangat enak dipandang, tapi keberadaan Red Devil di berbagai negara termasuk Indonesia memunculkan sejumlah perhatian, terutama terkait potensi sifat invasifnya di perairan umum.

 

Morfologi Ikan Red Devil

Jika dilihat secara langsung, ikan ini memiliki bentuk tubuh yang khas, yaitu tebal dan kokoh dengan bentuk kepala yang besar dan bibir yang tebal. Walaupun nama ikan ini ‘Red’, namun secara harfiah ikan ini tidak hanya memiliki warna tubuh merah menyala, ada juga yang berwarna putih kekuningan, dan jingga cerah.

 

Jika dirawat dengan baik di lingkungan yang sesuai, warna ikan ini akan semakin intens seiring dengan pertumbuhannya. Ukuran tubuhnya juga tergolong besar, panjangnya bisa mencapai 30–38 cm.

 

Sangat Agresif

Jika dilihat dari perilakunya, ikan ini sangat agresif dan gigih dalam mempertahankan wilayahnya. Ikan ini cenderung akan menguasai dan mendominasi perairan, makanya ikan ini tidak cocok dipelihara dengan ikan lain, karena bisa membuat ikan yang lain mati, kecuali dicampur dengan ikan yang juga berukuran besar.

 

Saking agresifnya, di beberapa kasus Ikan Red Devil dapat menggali substrat, memindahkan dekorasi, dan merusak aquascape karena sifat alaminya yang aktif mengacak-acak lingkungan sekitar.

 

Saat bereproduksi, ikan ini akan sangat protektif terhadap telur dan anakannya. Apalagi saat pemijahan, ikan ini akan semakin agresif dan itu menjadi tantangan bagi penghobi saat ingin membudidayakannya.

 

Memicu Masalah

Walaupun sebagai ikan hias sangat populer, tapi di beberapa negara ikan ini malah dilarang, karena bias memunculkan masalah ekologi ketika masuk ke dalam perairan umum.

 

Daya adaptasinya yang cepat merupakan keunggulannya, ketika dilepas ke alam ia akan langsung mendominasi ekosistem dan memangsa ikan-ikan lokal. Sifat agresif dan kemampuannya berkembang biak dengan baik menjadikannya salah satu spesies berpotensi invasif yang dapat mengganggu keseimbangan populasi ikan asli.

 

Jika disimpulkan secara keseluruhan, Red Devil memiliki penampilan dan perilaku yang memikat jika tujuannya hanya sebatas untuk dipelihara sebagai ikan hias. Namun, jangan sampai ikan ini dilepaskan ke alam, karena sifatnya yang invasif akan mengganggu ekosistem yang ada dan membuat ikan-ikan endemik mengalami penurunan populasi secara masif.



Baca Juga

bottom of page