top of page

Strategi Penempatan Kincir Air untuk Mencegah Titik Mati

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 7 Agu
  • 2 menit membaca

Aerasi yang tidak maksimal bisa menuntun tambak kepada pembentukan titik mati. Untuk itu, upaya memaksimalkan aerasi di tambak harus dilakukan, caranya ialah dengan menempatkan kincir dengan posisi yang tepat. Berikut ini merupakan ringkasan singkat mengenai penempatan kincir air yang pas untuk menghindari pembentukan titik mati pada tambak udang.


ree

 

Ciptakan Arus Melingkar

Untuk membuat kincir memasok oksigen ke dalam tambak secara merata, petambak perlu meletakkannya mengikuti arah jarum jam. Peletakkan kincir dengan posisi seperti ini dilakukan untuk membuat arus air berjalan melingkar.

 

Sirkulasi air yang seperti ini akan memudahkan petambak, karena bahan organik dan partikel limbah lainnya akan dibawa dan dikumpulkan pada saluran pembuangan, jadi petambak akan lebih mudah untuk membersihkannya.

 

Utamakan Area Rawan Titik Mati

Untuk memaksimalkan upaya pencegahan dari terbentuknya titik mati, maka kincir sebaiknya ditempatkan pada area-area rawan, seperti sudut tambak, tengah, dan zona pakan. Pastikan bahwa aliran air senantiasa melewati ketiga titik tersebut, agar tidak terjadi pengendapan bahan organik.

 

Penempatan Harus Pas

Penempatan yang dimaksud di sini ialah jaraknya dengan daratan serta kedalaman impellernya yang sesuai. Agar terhindar dari benturan terhadap dinding tambak, sebaiknya kincir diletakkan minimal satu meter dari daratan. Selain untuk menghindari benturan, jarak satu meter ini juga untuk  memastikan bahwa aerasi akan berjalan dengan efisien.

 

Untuk kedalaman impeller-nya, petambak harus mengaturnya agak tenggelam dengan kedalaman 7-9 cm. Mengapa harus tenggelam? Karena dengan posisi seperti itu, kincir akan melakukan pengadukan air lebih sempurna, sehingga oksigen yang dialirkan akan lebih maksimal.

 

Selain itu, sudut pemasangan juga harus diperhatikan karena itu sangat mempengaruhi sirkulasi air yang dihasilkan. Atur kemiringan kincir 10–15° condong ke dalam air, agar dorongan arus yang dihasilkan lebih optimal dan stabil.

 

Evaluasi Pola Arus

Langkah yang cukup krusial untuk dilakukan selanjutnya ialah mengevaluasi pola arus yang dihasilkan kincir. Anda dapat melakukannya menggunakan pewarna yang aman untuk udang. Caranya ialah tuangkan zat pewarna di beberapa titik, kemudian amatilah sebarannya. Jika kedapatan ada area yang perubahan warnanya lambat (pewarna lambat menyebar) bisa dipastikan bahwa titik tersebut tidak dapat cukup sirkulasi air dan rawan menjadi titik mati.

 

Ketika Anda menemukan area seperti itu, maka penempatan kincir harus diperbaiki hingga sirkulasi benar-benar merata.

 

Kesimpulan

Untuk menghindari titik mati, diperlukan strategi penempatan kincir yang tepat. Arus air yang melingkar merupakan arus yang paling bagus sebarannya, karena tidak hanya mengedarkan oksigen secara merata, arus melingkar juga membantu petambak mengarahkan partikel limbah dan kotoran ke arah saluran pembuangan, sehingga petambak dapat melakukan pembuangan dengan lebih mudah.

 

Perpaduan antara oksigen yang merata dan akses pembuangan limbah yang lebih baik akan membuat tambak lebih terjaga kebersihannya, sehingga produktivitas akan terus stabil hingga panen tiba.



Baca Juga

Comments


bottom of page