top of page

Titik Mati: Ancaman Tersembunyi di Tambak Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 2 Agu
  • 2 menit membaca

Membudidayakan udang dianggap usaha menggiurkan karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang besar. Anggapan tersebut bisa dibilang benar, selama Anda selaku petambak benar-benar memperhatikan kondisi dan keadaan tambak selama kegiatan budidaya berlangsung.


ree

Sumber: alibaba.com

 

Mengapa tambak memerlukan perhatian lebih? Karena tambak yang terlihat baik-baik saja terkadang bisa menyimpan ancaman tersembunyi, salah satu ancamannya ialah terbentuknya titik mati. Walaupun sepele, titik mati tetap dapat membuat udang stres dan berujung pada penurunan produktivitas tambak.

 

Mengapa Disebut Tersembunyi

Titik mati pada dasarnya tidak dapat dideteksi secara langsung tanpa pengamatan yang jeli, karena titik mati ini seringnya terbentuk di sudut-sudut kolam tambak. Tanda suatu area telah menjadi titik mati ialah ketika air terlihat lebih keruh dari area lain, sirkulasi air tidak melewati area tersebut serta terdapat alga yang cukup banyak di permukaan.

 

Titik Mati Berbahaya

Walaupun hanya terbentuk di sudut-sudut tambak yang sempit, faktanya titik mati juga membahayakan. Sirkulasi air yang tidak menjangkau area itu akan membuatnya lebih mudah mengalami penumpukan bahan organik. Sampah organik sisa metabolisme udang dan pakan yang terbuang akan menumpuk dan terurai secara anaerob dan menimbulkan gas beracun. Gas-gas beracun ini nantinya dapat menyebar ke seluruh area tambak dan meracuni udang.

 

Perbaiki Bentuk Tambak

Seperti yang sudah disebutkan bahwa titik mati seringnya terbentuk pada sudut-sudut tambak, maka untuk mengatasinya ialah dengan memperbaiki bentuk kolam. Jika Anda sudah terlanjur mendesain tambak berbentuk persegi atau persegi panjang dengan sudut-sudut yang tajam, Anda tak perlu khawatir, karena yang perlu Anda modifikasi hanyalah bentuk sudut-sudutnya. Buat sudut-sudut kolam menjadi lebih membulat.

 

Solusi lain, terutama bagi Anda yang baru mau memulai budidaya udang, Anda bisa membuat kolam dengan bentuk lebih membulat agar sirkulasi air lebih mudah menyebar.

 

Menambah Aerator

Permasalahan utama mengapa titik mati bisa terbentuk ialah sirkulasi air yang tidak merata. Selain karena bentuk kolam, peran aerator juga turut andil pada masalah ini. Untuk itu, jumlah aerator yang akan digunakan serta penempatan posisinya harus tepat agar sirkulasi air dapat menjangkau seluruh wilayah tambak.


Letakkan aerator di dekat area-area yang berpotensi menjadi titik mati. Anda juga bisa menambahkan jet aerator pada sudut-sudut kolam untuk mencegah pembentukan titik mati dengan lebih presisi.

 

Kesimpulan

Titik mati merupakan ancaman yang nyata terhadap usaha budidaya udang. Untuk mendeteksinya, petambak harus lebih peka terhadap kondisi tambak yang dikelola. Dengan membuat bentuk kolam yang lebih baik serta penggunaan aerator yang tepat, titik mati dapat dicegah secara maksimal. Meminimalisir terbentuknya titik mati pada tambak akan membuat produktivitas lebih stabil.



Baca Juga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar


bottom of page