Plankton Drop saat Musim Hujan, Begini Cara Mengatasinya
- Redaktur: Audri Rianto
- 19 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Dalam budidaya udang, plankton termasuk salah satu komponen penting yang harus ada dalam tambak. Plankton sendiri berperan aktif dalam suplai oksigen dan sebagai sumber pakan alami untuk udang.

Sumber: freepik.com
Namun, ada kalanya populasi mengalami penurunan secara drastis atau biasa disebut dengan plankton drop. Kondisi ini seringnya terjadi saat musim hujan. Ketika plankton dalam tambak jumlahnya menurun terlalu banyak, maka bisa membuat udang stres, membuat nafsu makannya menurun dan meningkatkan risiko terserang penyakit.
Mengapa musim hujan bisa membuat populasi plankton drop? Jawabannya adalah ketika hujan turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama, biasanya akan membawa perubahan lingkungan yang cepat, terutama pada kualitas air. Salah satu perubahan yang terjadi adalah menurunnya pH air.
Air hujan sendiri sifatnya asam dan ber-pH rendah. Ketika terlalu banyak tercampur dalam air tambak, maka pH tambak juga akan ikut turun dan menjadi asam. Kondisi tersebut akan mengganggu kestabilan ekosistem plankton pada tambak.
Menstabilkan Kualitas Air
Langkah pertama untuk mengatasi plankton drop adalah dengan menstabilkan kembali kualitas air. Pantau parameter apa saja yang mengalami penurunan, terutama salinitas dan pH. Selanjutnya, buang air hujan yang ada di permukaan tambak untuk menjaga volume air dan mencegah pengenceran air tambak.
Kemudian, naikkan kadar salinitas dengan menambahkan air laut atau air bersalinitas tinggi ke dalam tambak hingga volume dan ketinggian air sudah sesuai dengan ketinggian sebelum hujan turun. Selanjutnya, untuk meningkatkan pH yang turun bisa dilakukan dengan memberi kapur dolomit ke dalam tambak. Berikan kapur harus dipantau terus, sampai pH benar-benar netral dan stabil.
Pemberian Pupuk Organik
Setelah kualitas air mulai stabil, maka yang selanjutnya dilakukan ialah memulihkan kesuburan plankton. Caranya bisa dengan memberi molase dan probiotik ke dalam tambak untuk merangsang pertumbuhan plankton dengan cepat.
Memperkuat Aerasi
Setelah melakukan pemupukan dengan molase dan probiotik, maka selanjutnya perkuat aerasi dengan menghidupkan semua aerator yang ada. Tujuannya adalah untuk menjaga oksigen tetap stabil sekaligus membantu distribusi nutrisi.
Manajemen Pakan
Saat populasi plankton di tambak drop, maka proses dekomposisi dan pemecahan limbah menjadi turun. Untuk itu, penyesuaian dalam pemberian pakan harus dilakukan. Jumlah pakan yang diberikan sebaiknya diturunkan 10-20 persen untuk menghindari penumpukan limbah organik. Lakukan cara ini sampai populasi plankton benar-benar pulih.
Dengan manajemen yang tepat dan respons cepat, plankton drop dapat diatasi sehingga tambak kembali memiliki kualitas air yang stabil. Kunci utamanya adalah menjaga kestabilan parameter air, dan rutin memonitor kondisi tambak.
Baca Juga
