Salinitas Fluktuatif: Ancaman Tersembunyi dalam Tambak Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 12 Jun
- 2 menit membaca
Berbicara mengenai kualitas air pada tambak udang, salinitas termasuk yang harus selalu dalam keadaan stabil. Salinitas memiliki pengaruh terhadap kesehatan udang dan produktivitas tambak, sehingga ketika ada perubahan salinitas yang terjadi secara mendadak tentu akan berdampak pada kegiatan budidaya.

Sumber: montereybayaquarium.org
Perubahan yang tidak menentu atau fluktuasi yang terjadi terhadap salinitas dapat menjadi ancaman tersembunyi yang menghambat keberhasilan budidaya udang. Fenomena ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca ekstrem, perubahan musiman, atau pengaruh manusia dalam melakukan pengelolaan.
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap Udang
1. Stres Osmotik pada Udang
Udang termasuk sensitif terhadap perubahan salinitas, ketika kadarnya terlalu rendah atau terlalu tinggi maka dia bisa mengalami stres osmotik dan membuatnya mengalami ketidakseimbangan cairan dalam tubuh.
Saat salinitas tiba-tiba berubah, udang akan kesulitan mengatur kandungan air di dalam tubuhnya, mengganggu metabolisme dan menyebabkan penurunan nafsu makan, dan akhirnya pertumbuhannya ikut melambat.
2. Menurunnya Daya Tahan Tubuh Udang
Perubahan salinitas yang mendadak akan membuat udang lebih rentan terhadap penyakit, karena sistem kekebalan tubuhnya menjadi lemah. Udang yang stres akibat perubahan salinitas menjadi lebih mudah terinfeksi oleh patogen seperti bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit serius, seperti White Spot Syndrome (WSSV) atau Early Mortality Syndrome (EMS).
3. Mengganggu Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan udang juga ikut bermasalah ketika air tambak mengalami fluktuasi salinitas. Aktivitas udang dalam mencerna pakan bisa terganggu, dan pakan yang diberikan tidak dapat diserap dengan baik. Ini mengakibatkan efisiensi pakan yang rendah dan lagi-lagi akan menghambat pertumbuhan udang.
Penyebab Fluktuasi Salinitas dalam Tambak Udang
1. Pengaruh Cuaca Ekstrem
Perubahan cuaca seperti hujan deras atau panas terik dapat memengaruhi salinitas tambak secara signifikan. Hujan deras dapat menurunkan salinitas air berkat airnya yang terasa tawar, sementara panas terik dapat meningkatkan salinitas karena penguapan air yang lebih tinggi.
2. Pergantian Musim
Transisi antara musim hujan dan kemarau sering kali menyebabkan perubahan salinitas yang tajam. Pada musim hujan, air yang masuk ke tambak itu bersifat tawar dan dalam jumlah yang banyak, sehingga akan menurunkan salinitas, sedangkan pada musim kemarau, suhu yang tinggi akan memicu penguapan yang lebih tinggi sehingga akan meningkatkan salinitas.
3. Manajemen Air Tambak yang Tidak Tepat
Proses pengisian dan pengurasan air tambak yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan fluktuasi salinitas. Pengisian air yang terlalu cepat atau tidak merata bisa mengakibatkan penurunan atau peningkatan salinitas yang drastis. Demikian pula, pengurasan air yang tidak dilakukan secara bertahap dapat menyebabkan perubahan salinitas yang signifikan dalam waktu singkat.
Cara Mengatasi Fluktuasi Salinitas
1. Pemantauan Salinitas Secara Rutin
Salah satu cara paling efektif untuk menghindari fluktuasi salinitas adalah dengan melakukan pemantauan rutin menggunakan alat ukur seperti refraktometer. Pengecekan kadar salinitas secara berkala memungkinkan petambak untuk mendeteksi perubahan yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi parah.
2. Pengelolaan Air Tambak yang Tepat
Mengelola air tambak dengan cermat, termasuk pengaturan sistem resirkulasi dan pengendalian yang tepat terhadap volume air yang masuk dan keluar. Penggunaan kolam tandon untuk menampung air cadangan yang sudah disesuaikan salinitasnya juga dapat meminimalisir fluktuasi yang tidak diinginkan.
3. Penyesuaian Bertahap
Jika terpaksa harus melakukan perubahan salinitas, pastikan untuk menyesuaikannya secara bertahap. Hindari perubahan drastis yang dapat menyebabkan stres pada udang. Idealnya, perubahan salinitas tidak lebih dari 5 ppt per hari.
Baca Juga
Comments