Waktu Terbaik untuk Mengecek Kadar Salinitas pada Tambak Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 12 Jun
- 2 menit membaca
Pengelolaan kualitas air tambak perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan udang yang sehat. Proses pengelolaan ini dapat dimulai dengan pemantauan rutin terhadap berbagai parameter yang memengaruhi kualitas air.

Sumber: expalsa.com
Salinitas termasuk salah satu parameter krusial bagi kehidupan udang, sehingga kadarnya harus dipantau dan dijaga kestabilannya. Salinitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan udang dapat menghambat pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh, bahkan menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, penting bagi petambak untuk mengetahui waktu terbaik untuk memeriksa kadar salinitas pada tambak udang agar kondisi air tetap ideal. Berikut adalah beberapa waktu terbaik untuk mengecek kadar salinitas pada tambak udang.
1. Pagi Hari dan Sore Hari
Salinitas air tambak sangat dipengaruhi oleh suhu dan penguapan air, sehingga kadarnya dapat berubah sepanjang hari. Oleh karena itu, waktu paling baik untuk memeriksa salinitas adalah pagi hari dan sore hari.
Pagi hari: Pada pagi hari, suhu air masih rendah dan belum terpengaruh oleh panas matahari. Salinitas cenderung lebih stabil pada waktu ini, sehingga memeriksa kadar salinitas di pagi hari akan memberikan data yang lebih akurat.
Sore hari: Pada sore hari, setelah suhu air mulai menurun, salinitas biasanya masih dalam rentang stabil. Memeriksa salinitas sebelum matahari terbenam juga penting untuk mengetahui perubahan yang terjadi sepanjang hari.
Melakukan pengecekan salinitas dua kali sehari (pagi dan sore) memberikan gambaran yang lebih jelas tentang fluktuasi salinitas sepanjang hari.
2. Setelah Hujan Lebat
Hujan memberikan dampak yang besar terhadap salinitas air tambak. Air hujan yang masuk secara langsung ke dalam tambak akan menurunkan kadar salinitas, karena air hujan memiliki sifat lebih tawar.
Hujan lebat dengan volume air yang tinggi akan mengencerkan kadar garam dalam tambak, oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa salinitas setelah hujan lebat.
Pengecekan setelah hujan: Segera setelah hujan, kadar salinitas bisa menurun secara drastis. Saat salinitas kadarnya terlalu rendah, Anda bisa menaikkannya kembali menggunakan air laut atau garam yang dimasukkan langsung ke dalam tambak.
Pemantauan lebih sering: Setelah hujan, lakukan pemantauan salinitas lebih intensif untuk melihat perubahan yang mungkin terjadi akibat volume air hujan yang masuk.
3. Saat Pergantian Musim
Musim hujan dan musim kemarau memiliki pengaruh besar terhadap salinitas air tambak. Musim hujan cenderung membawa penurunan salinitas, sementara musim kemarau meningkatkan salinitas akibat penguapan yang lebih tinggi.
Musim hujan: Air tawar yang masuk ke dalam tambak akibat hujan dapat menekan kadar garam dan menurunkan kadar salinitas. Selama musim hujan, pastikan untuk memantau salinitas lebih sering dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Musim kemarau: Saat kemarau, suhu lingkungan cenderung meningkat yang kemudian menyebabkan penguapan air dan memicu peningkatan salinitas. Jika salinitas terlalu tinggi, tambahkan air tawar untuk menyeimbangkannya.
4. Sebelum dan Setelah Penebaran Benur
Penebaran benur ke tambak adalah momen yang krusial dan berpengaruh terhadap kesuksesan budidaya. Salinitas air yang tidak sesuai saat proses ini dapat menyebabkan stres pada benur dan memengaruhi tingkat kelangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, lakukan pengecekan salinitas sebelum dan setelah penebaran benur.
5. Pemantauan Rutin Setiap 1-2 Minggu
Selain waktu-waktu khusus yang sudah disebutkan, pemantauan salinitas juga perlu dilakukan secara rutin setiap 1-2 minggu sekali, terutama pada tambak yang lebih besar. Pemantauan rutin akan membantu Anda mendeteksi fluktuasi salinitas dengan cepat.
Baca Juga
Comments