top of page

Cara Menyesuaikan Salinitas Ideal untuk Udang Vaname

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 11 Jun
  • 2 menit membaca

Udang vaname merupakan udang air asin, sehingga ia akan hidup dengan baik ketika dibudidayakan di air dengan salinitas. Dengan demikian, menjaga salinitas air tambak merupakan faktor kunci yang sangat memengaruhi produktivitas dan kelangsungan hidup udang.


 

Salinitas merupakan parameter kualitas air yang sering sekali mengalami fluktuasi. Menyesuaikan kadar idealnya pada budidaya udang memang cukup menantang, namun petambak harus bisa menguasai itu demi menciptakan budidaya yang sukses.

 

Artikel ini akan mengulas cara menyesuaikan salinitas air tambak agar tetap berada dalam kondisi ideal untuk pertumbuhan udang vaname.

 

Mengapa Salinitas Sangat Penting?

Salinitas adalah nilai dari kadar garam yang ada di dalam air, nilai tersebut biasanya dihitung dalam satuan ppt (parts per thousand). Udang vaname secara alami hidup di perairan payau dengan kisaran salinitas yang ideal antara 15–25 ppt.

 

Nilai tersebut merupakan nilai mutlak, sehingga pada saat nilai salinitas terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka udang akan mengalami stres osmotik yang menyebabkan pertumbuhan lambat, nafsu makan menurun, bahkan bisa memicu kematian.

 

Cara Menyesuaikan Salinitas Air Tambak

1. Mengukur Salinitas dengan Alat yang Tepat

Nilai salintas tidak bisa diterka-terka, sehingga untuk mengetahui nilai pastinya petambak membutuhkan sebuah alat ukur yang disebut dengan Salinity Refraktometer. Dengan alat ini, petambak bisa melakukan pengukuran salinitas sebanyak dua kali sehari, terutama saat masa awal penebaran benur dan saat pergantian musim.

 

2. Menurunkan Salinitas yang Terlalu Tinggi

Saat melakukan pengukuran salilnitas dan ternyata nilainya di atas 30 ppt, maka hal itu mengindikasikan salinitas yang tinggi. Lankah yang harus dilakukan ialah menambahkan air tawar secara bertahap guna menekan nilai salinitas atau menjadikannya normal kembali.

 

Jangan menurunkan salinitas secara mendadak atau sekaligus, turunkan secara bertahap maksimal 5 ppt per hari agar udang dapat beradaptasi dan tidak stres.

 

3. Menaikkan Salinitas yang Terlalu Rendah

Sebaliknya, ketika dilakukan pengukuran dan ternyata nilai salinitas berada di angka 10 ppt, maka kadar salinitas dianggap terlalu rendah. Untuk mengatasinya, Anda perlu menambahkan air laut atau garam laut ke dalam tambak. Hindari menggunakan garam dapur biasa karena kandungan iodiumnya dapat membahayakan udang.

 

 

Penyesuaian Salinitas Saat Adaptasi Benur

Salah satu tahapan paling kritis dalam budidaya udang vaname adalah saat penebaran benur ke kolam. Proses adaptasi sangat penting agar benur tidak mengalami shock karena perbedaan salinitas antara air penampungan dan air tambak. Gunakan sistem aklimatisasi bertahap dengan menyesuaikan air penampungan menggunakan air tambak sedikit demi sedikit dalam kurun waktu 1–2 jam.

 

Kesimpulan

Upaya menyeimbangkan salinitas air tambak menjadi langkah strategis untuk memastikan panen yang optimal. Salinitas harus senantiasa pada nilai idealnya, yaitu 15–25 ppt, tanpa adanya perubahan secara drastis agar udang tetap sehat dan produktif. Dengan pengelolaan salinitas yang baik, risiko kematian dapat diminimalkan dan efisiensi budidaya akan meningkat.



Baca Juga

 

Comentários


bottom of page