Perbedaan Hama Predator, Kompetitor, dan Perusak dalam Budidaya Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 27 Agu
- 2 menit membaca
Untuk saat ini, budidaya udang masih menjadi usaha perikanan yang sangat menjanjikan. Keuntungan yang didapat bisa berkali-kali lipat dari modal yang dikeluarkan, asalkan semua prosesnya dilakukan dengan benar.

Sumber: gdm.id
Faktor keberhasilan dalam budidaya udang tidak hanya terletak pada kualitas air, namun jauh sebelum itu petambak harus menerapkan biosekuriti ketat guna mencegah masuknya hama ke dalam tambak.
Keberadaan hama tentu sangat mengganggu sekaligus berpotensi menimbulkan kerugian. Hama yang masuk ke dalam tambak akan membuat udang hidup dengan tidak nyaman. Setidaknya ada tiga jenis hama pada budidaya udang, dan ketiganya memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda.
Hama Predator
Jika dilihat dari namanya, hama predator akan berperan sebagai pemangsa udang yang ada pada tambak. Hama jenis ini akan secara langsung menyerang udang dengan tujuan untuk menjadikannya sebagai makanan.
Adanya hama jenis ini di
dalam tambak tentu akan mengancam kehidupan udang. Jika keberadaannya dibiarkan terlalu lama, maka populasi udang bisa berkurang drastis, survival rate menurun, dan hasil panen tidak akan sesuai dengan yang diharapkan petambak.
Hama predator didominasi dari spesies ikan-ikanan, seperti ikan gabus, lele bahkan mujair yang tidak sengaja masuk melalui saluran air. Untuk itu, diperlukan penyaringan air yang ketat agar bibit-bibit ikan tersebut tidak terikut masuk ke dalam tambak.
Hama Kompetitor
Hama predator tidak akan menyerang dan menjadi udang sebagai sumber makanannya, namun ia akan menyaingi udang dalam hal mendapatkan makanan, oksigen dan ruang untuk hidup. Walaupun tidak secara langsung mengurangi populasi udang, keberadaan hama jenis ini juga cukup membahayakan.
Ketika sumber daya yang ada di tambak, seperti pakan dan oksigen tidak mencukupi kebutuhan udang akibat diserap oleh hama, maka udang akan secara perlahan mengalami kelainan dan mati. Pakan yang tidak tercukupi akan menurunkan pertumbuhannya dan membuatnya tidak memiliki bentuk dan ukuran yang seragam.
Umumnya, hama kompetitor ini berasal dari kelompok moluska, seperti siput, kerang serta beberapa jenis cacing.
Untuk mencegah hama ini masuk ke dalam tambak, petambak bisa melakukan sterilisasi sebelum kegiatan budidaya dilakukan. Caranya ialah dengan melakukan pengeringan dasar tambak diikuti dengan pengapuran. Pada saat memasukkan air ke dalam tambak juga diperlukan penyaringan yang teliti, karena hama jenis ini juga bisa masuk ke dalam tambak melalui aliran air.
Hama Perusak
Hama perusak merupakan jenis hama yang tidak memangsa udang serta tidak menyaingi udang dalam hal mendapatkan pakan, namun kehadirannya dapat merusak infrastruktur yang ada. Hama perusak pada tambak juga cukup mengganggu dan dapat menimbulkan masalah serius.
Contoh dari hama perusak ialah kepiting, yuyu yang dapat melubangi pematang dan dinding tambak. Tikus juga termasuk hama perusak pada tambak udang, karena ia sering membuat pipa saluran air rusak. Kerang dan teritip juga masuk ke dalam hama perusak, karena keduanya sering menempel di peralatan tambak dan menyumbat saluran air.
Pengendalian hama ini ialah dengan melalukan pengecekan rutin terhadap infrastruktur tambak, khususnya pada dinding tambak, tanggul dan saluran air. Petambak juga bisa memasang perangkap tikus maupun perangkap kepiting di area tambak. Jika memiliki dana lebih, petambak bisa membuat dinding tambak dari beton agar lebih kuat dari serangan hama perusak.
Baca Juga
Komentar