top of page

Peran Sortasi dalam Menjamin Kualitas Udang Ekspor

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 29 Apr
  • 2 menit membaca

Industri perikanan, terutama ekspor udang merupakan salah satu penopang utama sektor perikanan Indonesia. Sebagai komoditas yang akan dipasarkan di pasar global, udang wajib memenuhi standar kualitas tinggi yang telah ditetapkan oleh negara tujuan ekspor. Untuk menciptakan citra produk berkualitas unggul, udang harus dikemas baik dengan ukuran yang seragam.


 

Proses sortasi merupakan pondasi awal untuk memastikan kualitas udang yang diekspor benar-benar memenuhi persyaratan pasar internasional.

 

Apa itu Sortasi?

Sortasi adalah proses pemisahan dan pengelompokan udang berdasarkan ukuran dan kualitas fisiknya sebelum diproses lebih lanjut atau dikemas untuk ekspor. Tahap ini dilakukan setelah panen dan sebelum udang masuk ke proses pembekuan atau pengolahan lanjutan.

 

Fungsi Utama Sortasi dalam Ekspor Udang

  1. Menjamin Keseragaman Ukuran dan Kelas

    Pasar internasional menuntut konsistensi ukuran dalam satu kemasan. Misalnya, udang ukuran 31/40 berarti terdapat 31 hingga 40 ekor dalam satu pon. Jika ukuran tidak seragam, maka dapat dianggap cacat mutu dan berisiko ditolak negara tujuan.

 

  1. Mendeteksi dan Menyisihkan Produk Rusak atau Tidak Layak

    Udang yang cacat, rusak, berubah warna, atau membusuk harus disingkirkan selama proses sortasi. Hal ini wajib dilakukan demi mencegah kontaminasi silang dan menjaga reputasi eksportir.

 

  1. Menjaga Keamanan Pangan

    Dengan menyortir udang yang terkontaminasi atau mengandung benda asing (seperti pasir, lumpur, atau potongan cangkang), sortasi berkontribusi langsung terhadap keamanan pangan yang sangat diperhatikan dalam regulasi ekspor internasional.

 

  1. Meningkatkan Nilai Tambah Produk

    Udang dengan kualitas dan ukuran terbaik dapat dijual dengan harga lebih tinggi di pasar premium. Sortasi memungkinkan produsen memisahkan produk berdasarkan grade, sehingga nilai ekonomisnya meningkat.

 

Sortasi Manual vs Otomatis

Proses sortasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu manual atau otomatis dengan menggunakan mesin. Sortasi manual mengandalkan tenaga kerja manusia dengan memisahkan udang satu per satu. Meski memerlukan waktu dan biaya lebih besar, metode ini lebih fleksibel dan dapat mendeteksi cacat yang tidak selalu bisa dikenali mesin.

 

Sementara itu, sortasi otomatis menggunakan sensor dan teknologi digital untuk mengklasifikasikan udang dengan kecepatan tinggi. Sistem ini efisien untuk volume besar, namun perlu modal awal yang mahal dan juga memerlukan verifikasi manual untuk memastikan akurasinya.

 

Tantangan

Beberapa tantangan dalam sortasi udang ekspor antara lain kurangnya tenaga kerja terlatih, fasilitas pendingin yang tidak memadai selama proses sortasi, serta inkonsistensi standar antara eksportir. Oleh karena itu, pelatihan dan standarisasi prosedur menjadi hal yang penting.

 

Kesimpulan

Sortasi bukan sekadar tahap teknis, tapi merupakan fondasi utama untuk menjamin kualitas udang yang akan diekspor. Proses ini menentukan apakah udang layak masuk ke pasar global atau tidak. Dengan sortasi yang tepat dan konsisten, Indonesia dapat menjaga reputasi sebagai pengekspor udang berkualitas tinggi dan memperkuat daya saing di pasar internasional.



Baca Juga

Comentarios


bottom of page