Teknologi Terkini dalam Menjaga Kualitas Udang Pasca Panen
- Redaktur: Audri Rianto
- 1 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Menjaga kualitas udang adalah sesuatu yang terdengar sederhana, namun tidak gampang untuk dilakukan. Banyak petambak masih belum mengerti cara pengelolaan pasca panen yang tepat, sehingga udang yang mereka hasilkan menurun kualitasnya.

Sumber: currylife.uk
Padahal, kualitas udang merupakan komponen nomor satu yang dinilai ketika akan dipasarkan, terlebih lagi jika ingin diekspor. Petambak harus paham bahwa pengelolaan pasca panen yang cepat dan tepat menjadi kunci dalam mempertahankan kualitas udang. Ada beberapa teknologi yang bagus untuk diterapkan demi mempertahankan kualitas udang hingga sampai pada konsumen.
1. Pendinginan Cepat (Rapid Cooling System)
Setelah dipanen, udang harus langsung didinginkan agar aktivitas bakteri dan enzim melambat. Ada satu teknologi yang saat ini banyak digunakan untuk mendinginkan udang, yaitu slurry ice system. Keunggulan dari teknologi ini ialah proses pembentukan esnya yang konsisten, sehingga udang akan tertutupi sepenuhnya yang membuatnya menjadi dingin lebih cepat dan merata.
2. Modified Atmosphere Packaging (MAP)
Setelah pendinginan, proses pengemasan berteknologi tinggi seperti Modified Atmosphere Packaging (MAP) dapat digunakan. Dalam MAP, udara dalam kemasan diganti dengan gas tertentu (seperti CO2 atau nitrogen) untuk memperlambat pertumbuhan mikroba. Teknologi ini secara signifikan dapat memperpanjang umur simpan udang segar tanpa perlu bahan kimia tambahan.
3. Teknologi IoT untuk Monitoring Rantai Dingin
Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) saat ini umum dilakukan untuk memantau suhu dan kelembapan pada distribusi udang. Sensor yang terhubung secara real-time ke sistem monitoring memungkinkan deteksi dini jika ada gangguan dalam rantai dingin. Produsen bisa segera mengambil tindakan sebelum kualitas udang menurun demi mengurangi potensi kerugian.
4. Cryogenic Freezing
Untuk ekspor atau penyimpanan jangka panjang, cryogenic freezing bisa dijadikan pilihan. Metode ini memanfaatkan nitrogen cair atau karbon dioksida untuk membekukan udang secara cepat, membentuk kristal es mikro sehingga tekstur daging tetap terjaga. Teknologi ini diklaim lebih optimal dalam menjaga rasa dan gizi udang dibandingkan dengan pembekuan konvensional.
5. Smart Grading dan Sortasi Otomatis
Kualitas udang bisa dilihat dari fisiknya, seperti bentuknya yang seragam serta tidak ada cacat sedikit pun di tubuhnya. Melakukan penyortiran sesaat setelah panen sangat penting dilakukan demi memisahkan udang sesuai ukuran dan bentuk fisiknya. Teknologi smart grading dapat membantu memisahkan udang sesuai dengan ukurannya dengan cepat dan presisi yang dapat mengurangi potensi kerusakan fisik akibat penyortiran secara manual.
Kesimpulan
Teknologi modern di sektor pasca panen udang bukan hanya tentang memperpanjang umur simpan, tapi juga menjaga mutu rasa, tekstur, dan keamanan pangan. Dengan integrasi berbagai inovasi ini, industri udang tidak hanya mampu memenuhi permintaan pasar global, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan mengurangi limbah. Beberapa tahun ke depan, teknologi ini diperkirakan akan menjadi faktor penting yang menentukan persaingan dalam industri perikanan dunia.
Baca Juga