Peran Manajemen Air dalam Meningkatkan Survival Rate Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 13 Agu
- 2 menit membaca
Dalam membudidayakan udang, semua sepakat bahwa air tidak hanya sebatas sebagai media hidup udang, tapi juga memegang peranan penting terhadap keberhasilan produksi. Air yang terjaga akan membuat udang hidup dengan nyaman dan aman, sehingga tidak akan ada banyak udang yang mati selama proses pembesaran hingga panen. Dalam hal ini, bisa dibilang bahwa air yang baik akan mempengaruhi survival rate udang vaname.

Sumber: thefishsite.com
Pentingnya Kualitas Air Tambak
Udang vaname memang dikenal sebagai spesies yang gampang beradaptasi pada kondisi lingkungan, namun tetap membutuhkan lingkungan yang optimal untuk terus produktif. Jangan sampai kualitas air mengalami fluktuasi, karena perubahan yang mendadak akan membuat udang gampang stres.
Stres pada udang harus dihindari sebisa mungkin, karena stres akan memicu beragam masalah di kemudian hari. Stres akut membuat udang tidak mau makan, daya tahan tubuhnya menjadi lemah dan gampang terinfeksi bakteri dan virus, selanjutnya akan ada banyak udang yang mati dan membuat nilai survival rate turun.
Strategi Manajemen Air yang Efektif
Untuk menjaga kestabilan kualitas air, dibutuhkan manajemen air yang tepat. Petambak bisa memulainya dengan melakukan pengukuran secara rutin terhadap kadar oksigen, pH air, salinitas sampai kadar amonia. Pemantauan rutin ini perlu dilakukan, sehingga ketika terdeteksi adanya perubahan, maka petambak bisa melakukan perbaikan dengan cepat.
Selanjutnya, pastikan aerasi merata di setiap sisi ambak dan pastikan tidak ada zona-zona yang terlewat, untuk menghindari titik mati. Keberadaan titik mati sangat membahayakan, karena dapat menurunkan kadar oksigen secara berkala.
Melakukan pengendalian limbah organik juga wajib dilakukan petambak. Tumpukan limbah organik akan bertransformasi menjadi lumpur dan terurai secara anaerob menghasilkan gas toksik. Kendalikan ketebalan lumpur tambak dengan rutin melakukan penyiphonan serta mengaplikasikan probiotik untuk membantu penguraian bahan organik dengan lebih baik.
Dampak Manajemen Air Terhadap Survival Rate
Manajemen air yang dilakukan dengan baik akan membuat air menjadi lebih sehat, udang pun tidak akan mengalami stres. Dengan membuat udang nyaman, maka ia tidak perlu melakukan adaptasi dengan kondisi lingkungannya, jadi ia akan memaksimalkan energinya hanya untuk pertumbuhan dan metabolisme, sehingga udang tidak akan mudah sakit dan mati. Dengan begitu, bukan tidak mungkin petambak bisa mencapai nilai survival rate hingga 85%.
Integrasi Terhadap Biosekuriti
Manajemen air harus selaras dengan biosekuriti, karena penyebaran penyakit bisa juga dari luar tambak. Biosekuriti diterapkan untuk mencegah semua fasilitas yang digunakan dalam budidaya terhindar dari kontaminasi patogen penyakit.
Penerapan biosekuriti yang bisa dilakukan meliputi pemilihan benur berkualitas yang bebas penyakit dan cacat fisik, menggunakan filter air sehingga air yang diguakan pada tambak tidak terkontaminasi senyawa dan vektor penyakit, serta memberikan pakan berkualitas tinggi, bergizi dan mudah dicerna.
Kesimpulan
Manajemen air yang baik akan membuat ekosistem tambak stabil dan layak untuk udang. Penerapannya yang dibarengi dengan biosekuriti yang ketat akan menghasilkan survival rate yang tinggi, dan akan membuat tambak mendapatkan potensi maksimalnya.
Baca Juga
Comments