Pengaruh Salinitas Terhadap Ketahanan Udang Terhadap Penyakit
- Redaktur: Audri Rianto
- 15 Jun
- 2 menit membaca
Kesuksesan budidaya udang sangat bergantung pada daya tahan tubuh udang, ketika udang sehat, maka ia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Daya tahan tubuh udang dipengaruhi oleh kualitas air yang ada pada tambak, dan salah satu penyusun kualitas air tambak ialah kadar salinitas.

Sumber: konabayshrimp.com
Pengelolaan air yang benar akan membuat salinitas tetap stabil. Untuk itu, sebagai petambak yang baik sudah seharusnya Anda melakukan pengelolaan kualitas air dengan tepat, agar salinitas tetap terjaga kestabilannya.
Apa Itu Salinitas?
Salinitas merupakan nilai dari seberapa banyak garam yang larut dalam air dan biasanya dinyatakan dalam satuan ppt (parts per thousand). Tingkat keberhasilan dalam budidaya udang sendiri sangat dipengaruhi oleh kestabilan salinitas.
Udang vaname termasuk jenis udang yang dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan salinitas pada tambak, namun ia tetap memerlukan salinitas yang stabil untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Rentang Salinitas Ideal untuk Udang
Udang vaname sendiri bisa hidup pada air bersalinitas kisaran 10–35 ppt, namun untuk tumbuh optimal, ia memerlukan salinitas dengan kisaran 15–25 ppt. Tak jauh beda dengan udang windu yang akan tumbuh optimal pada salinitas 15-30 ppt.
Walaupun dapat beradaptasi terhadap perubahan salinitas, namun udang tidak bisa menolerir adanya fluktuasi salinitas yang terlalu cepat, karena itu akan menyebabkan stres fisiologis dan melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.
Salinitas dan Ketahanan Terhadap Penyakit
Salinitas yang stabil membantu menjaga osmoregulasi udang serta memperkuat sistem imunnya. Ketika salinitas berubah secara drastis, udang menjadi lebih rentan terhadap infeksi penyakit. Beberapa penyakit yang umum menyerang udang dan berkaitan erat dengan salinitas antara lain:
WSSV (White Spot Syndrome Virus): Lebih mudah menyerang saat salinitas rendah (<15 ppt).
Vibriosis: Disebabkan oleh bakteri Vibrio yang berkembang pada perubahan salinitas ekstrem.
EMS/AHPND: Lebih sering terjadi pada lingkungan dengan salinitas rendah hingga sedang.
IMNV (Infectious Myonecrosis Virus): Sering muncul pada salinitas tinggi (>30 ppt).
Oleh karena itu, menjaga salinitas tetap dalam batas optimal merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan ketahanan udang terhadap penyakit.
Cara Mengelola Salinitas yang Baik
Untuk menjaga kestabilan salinitas, petambak dapat melakukan beberapa strategi, seperti:
Menggunakan tandon pencampuran air laut dan air tawar.
Melakukan pergantian air secara bertahap.
Mengukur salinitas harian dengan refraktometer.
Selain itu, pemberian probiotik dan imunostimulan alami terbukti dapat meningkatkan imun udang, terutama jika diberikan pada kondisi salinitas yang stabil.
Kesimpulan
Salinitas merupakan faktor kunci dalam budidaya udang, karena berdampak langsung pada ketahanan terhadap penyakit. Dengan menjaga salinitas dalam kisaran optimal dan mencegah fluktuasi yang ekstrem, risiko serangan penyakit dapat ditekan secara signifikan. Pengelolaan salinitas yang baik, didukung dengan pemberian probiotik akan membantu petambak mencapai hasil budidaya yang maksimal.
Baca Juga
Komentar