top of page

Strategi Menjaga Kestabilan Salinitas pada Tambak

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 14 Jun
  • 2 menit membaca

Salinitas atau kadar garam adalah komponen krusial dalam kehidupan udang, maka harus dijaga denan baik. Jangan sampai salinitas pada tambak mengalami fluktuasi atau berubah-ubah setiap waktu, karena kondisi tersebut akan membuat udang stres.


 

Ketika udang stres, maka pertumbuhannya akan terhambat, artinya udang jadi sulit besar yang mengakibatkan panen terlambat atau panen tidak maksimal. Karena itu, pemahaman petambak terhadap strategi menjaga salinitas tambak menjadi hal penting untuk menghindari kerugian.

 

Berikut adalah strategi-strategi utama yang terbukti efektif menjaga kestabilan salinitas di tambak:


1. Monitoring Rutin Salinitas

Langkah paling penting dalam menjaga kestabilan salinitas ialah melakukan pemantauan salinitas secara rutin. Petambak harus memiliki alat yang bernama Salinity Refraktometer. Dengan alat itu, petambak dapat memantau kadar salinitas dengan akurat. Lakukan pemantauan setidaknya dua kali sehari, terlebih ketika musim hujan atau musim kemarau ekstrem. Catat hasilnya secara sistematis untuk mendeteksi perubahan salinitas.

 

2. Manajemen Air Masuk dan Keluar

Dua penyebab terjadinya fluktuasi salinitas, yaitu hujan dan penguapan oleh panas matahari. Saat hujan deras, air yang tercampur akan menurunkan salinitas. Sebaliknya, saat cuaca panas, akan menimbulkan penguapan yang bisa mempertinggi kadar garam.

Untuk menanggulangi ini:


  • Saat musim hujan, sebisa mungkin kurangi volume air hujan yang masuk ke dalam tambak serta gunakan penutup tambak sementara agar air hujan bisa dihambat dengan efektif.

  • Saat musim kemarau, ketika air tambak menguap secara intens, maka tambahkan air tawar dari luar yang sudah disaring agar tidak mengandung polutan atau patogen.

 

3. Penerapan Sistem Split Pond atau Sekat Tambak

Teknik yang bisa digunakan untuk menstabilkan salinitas adalah membagi tambak menjadi beberapa sektor menggunakan sekat atau pemisah. Teknik ini dapat membantu mengontrol parameter air, termasuk salinitas dengan lebih mudah. Dengan sistem ini, air yang masuk dapat difilter dan diadaptasi secara bertahap sebelum disirkulasikan ke area utama budidaya.

 

4. Penggunaan Air Laut Cadangan

Petambak sebaiknya memiliki kolam penampung untuk menyimpan air laut dengan salinitas tinggi. Jadi, ketika hujan tiba dan membuat salinitas menurun, maka air laut ini bisa segera ditambahkan ke dalam tambak untuk menstabilkan kembali salinitas.

 

Pentingnya Salinitas dalam Budidaya Tambak

Nilai salinitas ideal itu tergantung dari jenis komoditas yang dibudidayakan oleh petambak. Contohnya udang vaname, yang akan tumbuh secara optimal pada salinitas 15–25 ppt (parts per thousand), sedangkan untuk udang windu, dia akan tumbuh dengan baik pada salinitas kisaran 15–30 ppt. Salinitas yang fluktuatif dapat memicu serangan penyakit, menurunkan nafsu makan, bahkan menyebabkan kematian mendadak.

 

Kesimpulan

Menjaga kestabilan salinitas di tambak memerlukan pendekatan kombinatif antara teknologi, manajemen harian, dan kesiapsiagaan lingkungan. Dengan pemantauan ketat dan strategi adaptif, risiko stres pada udang bisa ditekan dan produktivitas tambak bisa maksimal.



Baca Juga

 

Kommentare


bottom of page