Dalam dunia budidaya udang, kesehatan dan kualitas lingkungan hidup udang merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan panen. Salah satu aspek lingkungan yang sering diabaikan namun memiliki dampak signifikan adalah keberadaan lumut di dalam tambak.
Sumber: gdm.id
Lumut yang tumbuh secara alami di perairan dapat menjadi indikator kesehatan ekosistem, bahkan lumut sendiri memiliki fungsi sebagai pencegah terjadinya erosi tanah dan penyuplai oksigen tambahan bagi makhluk hidup yang ada. Namun, apabila kemunculannya dalam jumlah yang berlebihan, lumut dapat menimbulkan masalah serius bagi udang.
Jenis Lumut dan Potensi Bahayanya
Ada beberapa jenis lumut yang umum ditemukan di tambak udang, seperti lumut sutra (Chaetomorpha sp.) dan lumut perut ayam (Enteromorpha intestinalis). Lumut sutra memiliki bentuk panjang dan lurus, sedangkan lumut perut ayam memiliki tekstur serat yang lebih halus.
Kedua jenis lumut ini dapat menutupi permukaan air dan mengganggu akses udang untuk mendapatkan suplai oksigen, selanjutnya, lumut tersebut juga menyebabkan penurunan kualitas air ketika mengalami pembusukan. Proses pembusukan lumut tersebut akan memicu gas beracun, seperti ammonia dan lainnya.
Faktor Penyebab Munculnya Lumut
Munculnya lumut di tambak udang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kecerahan air yang tinggi. Air tambak yang terlalu jernih memungkinkan sinar matahari masuk menembus hingga dasar tambak. Kondisi ini mendukung lumut untuk terus berkembang. Selain itu, sisa pakan dan kotoran udang yang tidak terkelola dengan baik juga menjadi komponen pendukung pertumbuhan lumut secara berlebih, karena akumulasi kedua zat tersebut akan menjadi sumber nutrisi bagi lumut,
Hubungan Lumut dan Penyakit Udang
Kondisi lingkungan yang buruk, seperti kualitas air yang menurun akibat lumut, juga dapat membuat udang lebih rentan terhadap penyakit.
Meskipun tidak secara langsung menyebabkan penyakit, keberadaan lumut yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan udang. Lumut dapat menjadi host bagi patogen seperti bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit pada udang, seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Vibriosis.
Lumut yang berlebihan pada tambak akan menjadi media bagi protozoa parasit untuk tumbuh. Protoza parasit yang dimaksud adalah zoothamnium dan epistylis. Keduanya dapat masuk ke sela-sela insang udang sehingga udang menjadi sulit bernapas, napsu makan juga akan menurun dan membuat udang menjadi kekurangan nutrisi.
Pencegahan dan Pengelolaan Lumut
Untuk mencegah dampak negatif dari lumut, pengelolaan tambak yang baik sangat diperlukan. Ini termasuk manajemen pakan yang tepat, pengelolaan kualitas air, dan biosekuriti.
Mengurangi intensitas cahaya matahari pada tambak juga menjadi salah satu kunci untuk mengontrol pertumbuhan lumut pada tambak. Penggunaan waring di atas permukaan tambak adalah salah satu cara yang paling sering digunakan oleh banyak petambak. Mengontrol jumlah lumut dan menjaga kualitas air yang baik dapat mengurangi risiko udang terkena penyakit dan meningkatkan hasil panen.
Baca Juga
Comments