Langkah-Langkah Praktis Melakukan Bioassay Sebelum Tebar Benur
- Redaktur: Audri Rianto
- 5 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Dalam budidaya udang, untuk dapat panen secara maksimal sangat bergantung pada kualitas lingkungan tambak sejak awal siklus produksi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai lingkungan tambak yang ideal bisa dilakukan dengan melakukan langkah preventif seperti bioassay, sebelum menebar benur.

Sumber: hakaimagazine.com
Bioassay merupakan metode pengujian lingkungan tambak menggunakan benur udang hidup sebagai indikator untuk menilai kelayakan air tambak.
Bioassay memiliki peran penting dalam mendeteksi adanya potensi toksisitas atau kontaminan dalam air yang tidak selalu dapat diidentifikasi dengan alat ukur fisik maupun kimia konvensional. Uji ini menjadi tameng awal terhadap risiko kematian benur akibat air yang tampak normal namun menyimpan bahaya tersembunyi.
Mengapa Bioassay Perlu Dilakukan Sebelum Tebar?
Benur merupakan fase kehidupan udang yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
Meskipun air tambak terlihat jernih atau hasil uji parameter dasar menunjukkan hasil normal, masih ada kemungkinan keberadaan zat beracun seperti sisa disinfektan, pestisida, senyawa organik dari sedimen, atau mikroorganisme patogen.
Bioassay menjadi langkah untuk menilai reaksi langsung udang terhadap media budidaya sebelum dilakukan penebaran.
Langkah-Langkah Praktis Melakukan Bioassay
Melakukan bioassay tidaklah sulit, Anda hanya perlu melakukan beberapa tahapan-tahapan di bawah ini.
1. Ambil Sampel Air Tambak
Pertama yang harus Anda lakukan ialah mengambil sampel air dari tambak yang akan dilakukan penebaran benih. Air sebaiknya diambil minimal 24 jam setelah pengisian atau perlakuan terakhir agar mencerminkan kondisi stabil.
2. Siapkan Wadah Uji
Selanjutnya, sediakan wadah uji bisa berupa ember plastik atau akuarium kecil yang bersih. Isi wadah tersebut dengan air sampel yang telah diambil sebelumnya dan tempatkan di area teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung.
3. Gunakan Udang Sehat Sebagai Uji
Gunakan 10–25 ekor benur atau udang juvenil yang sehat, aktif, dan seragam ukurannya. Pastikan berasal dari sumber yang sama dengan benur yang akan ditebar.
4. Masukkan Udang ke Wadah
Masukkan udang ke dalam wadah berisi air uji. Pastikan terdapat suplai oksigen melalui aerasi ringan untuk menjaga keseimbangan pernapasan udang.
5. Lakukan Pengamatan
Amati udang secara berkala selama 24 hingga 48 jam. Perhatikan tanda-tanda stres seperti gerakan lambat, mengambang di permukaan, warna tubuh pucat, atau bahkan kematian.
6. Analisis dan Ambil Keputusan
Jika >80% udang sehat dan aktif, air dianggap layak untuk dilakukan penebaran benur.
Tingginya stres atau kematian pada udang menandakan bahwa air mungkin bersifat toksik, sehingga perlu dilakukan langkah perbaikan seperti mengganti air, menetralkan senyawa kimia, atau menambahkan probiotik.
Kesimpulan
Bioassay sebelum tebar benur adalah langkah sederhana namun krusial untuk memastikan kelayakan media budidaya. Uji ini membantu petambak menghindari kerugian besar akibat kematian dini benur, dan sekaligus menjadi alat validasi akhir setelah pengolahan tambak.
Dalam budidaya udang modern yang menuntut efisiensi dan keberlanjutan, bioassay seharusnya menjadi bagian standar dari manajemen kualitas air sebelum memulai setiap siklus produksi.
Baca Juga
Comments