top of page

Keuntungan Ekonomi Penggunaan Siphon di Tambak Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 9 Jun
  • 2 menit membaca

Dalam industri budidaya udang, efisiensi operasional termasuk ke dalam salah satu kunci untuk meraih keuntungan maksimal. Efisiensi operasional dapat diwujudkan tidak hanya dengan cara menghemat anggaran awal saja, namun bisa juga diwujudkan dengan menerapkan perlakuan-perlakuan khusus selama proses budidaya.


ree

 

Salah satu perlakuan yang dimaksud ialah penggunaan siphon. Penerapan siphon pada tambak diketahui dapat mengontrol kadar limbah pada tambak. Nah, limbah yang terkontrol ini ternyata dapat memberikan keuntungan secara ekonomi.

 

Apa Itu Siphon?

Siphon adalah alat sederhana berbentuk pipa atau selang yang digunakan untuk menyedot kotoran, sisa pakan, dan limbah dari dasar tambak tanpa perlu menguras seluruh air. Dengan menjaga dasar tambak tetap bersih, penggunaan siphon menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan udang secara optimal.

 

Keuntungan Ekonomi dari Penggunaan Siphon

1. Mengurangi Mortalitas Udang

Udang bisa mengalami kematian massal ketika lingkungan hidupnya tidak terkontrol dengan baik. Kualitas air tambak akan mengalami penurunan ketika limbah di dasar tambak terlalu berlebihan kadarnya.

 

Penumpukan limbah organik yang tidak terkendali ini nantinya akan menghasilkan gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida (H2S) yang membahayakan kesehatan udang. Dengan penyiphonan, limbah organik dapat dikurangi sehingga produksi gas beracun juga dapat dikendalikan.

 

Kondisi lingkungan yang lebih stabil tentu akan menurunkan tingkat kematian udang. Penurunan mortalitas sebesar 5-10% dapat meningkatkan volume panen secara signifikan, yang tentunya sangat berdampak positif pada pendapatan.

 

2. Menghemat Biaya Obat-obatan dan Perawatan

Siphon memungkinkan tambak senantiasa dalam keadaan bersih, sehingga udang yang hidup di dalamnya akan lebih sehat dan terhindar dari infeksi penyakit mematikan. Dengan demikian, petambak tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk penggunaan suplemen, vitamin tambahan, probiotik, dan bahan kimia lain yang ditujukan untuk pengobatan.

 

Biaya untuk pembelian obat-obatan biasanya cukup besar, ketika biaya ini tidak dikeluarkan, maka petambak bisa menghemat biaya operasional. Dengan siphon, pengeluaran untuk pembelian obat dapat ditekan, sehingga margin keuntungan akan meningkat.

 

3. Mengurangi Frekuensi Penggantian Air

Biasanya, tambak memerlukan pergantian air dalam rentan waktu tertentu demi mempertahankan kualitas air. Dengan penerapan siphon secara rutin, maka kualitas air akan lebih stabil sehingga pergantian air tidak perlu sering dilakukan.

 

Penggantian air pada tambak sendiri memerlukan pompa, dan bahan bakar, yang tentu saja membutuhkan biaya. Siphon memungkinkan petambak untuk lebih jarang mengganti air, sehingga biaya pergantian air akan jadi lebih hemat.

 

4. Meningkatkan Efisiensi Pakan (FCR)

Udang yang sehat akan makan dengan lahap yang ditandai dengan nilai FCR (Feed Conversion Ratio) yang rendah. Lingkungan yang bersih akan meningkatkan nafsu makan dan kesehatan udang, sehingga FCR bisa diturunkan dari 1,8 menjadi 1,4-1,5.

 

Seperti yang kita ketahui bahwa pakan dalam budidaya udang termasuk komponen yang menyumbang biaya operasional terbesar, yaitu sekitar 40-50% dari total biaya, maka peningkatan efisiensi pakan memberikan penghematan yang signifikan.

 

5. Memperpanjang Siklus Budidaya

Dengan kualitas dasar kolam yang terjaga, siklus budidaya dapat diperpanjang. Artinya, petambak dapat mengatur waktu panen yang lebih lama, karena udang dapat dipanen pada ukuran yang lebih besar, yang biasanya memiliki harga jual lebih tinggi di pasar. Ini tentu akan memberikan tambahan keuntungan bagi petambak.



Baca Juga

Komentar


bottom of page