top of page

Keramba Jaring Apung sebagai Solusi Budidaya Perikanan Modern

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 6 jam yang lalu
  • 2 menit membaca

Keramba Jaring Apung (KJA) merupakan sebuah sistem budidaya perikanan yang diterapkan pada perairan terbuka, seperti laut, waduk, danau dll. Sistem ini memiliki konstruksi terapung yang dilengkapi dengan jaring untuk wadah memelihara ikan.


ree

 

Hadirnya sistem budidaya KJA ini berawal dari meningkatnya kebutuhan ikan konsumsi dan keterbatasan lahan budidaya, sehingga KJA menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

 

Secara umum, keramba jaring apung terdiri atas rangka, pelampung, jaring, dan sistem pengikat. Rangka berfungsi sebagai penopang utama, sedangkan pelampung menjaga agar keramba tetap mengapung di permukaan air. Untuk pelampungnya, sistem ini biasanya menggunakan drum atau pelampung HDPE yang tahan air dan tahan korosi.

 

Jaring dipasang di bagian tengah sebagai tempat pemeliharaan ikan, memungkinkan air mengalir bebas sehingga oksigen terlarut tetap tersedia dan sisa pakan dapat terbawa arus. Jaring yang digunakan juga bukan sembarangan, jaring harus berbahan tahan karat seperti polietilena, sehingga dapat menahan tekanan air dan aktivitas ikan dalam jangka waktu lama.

 

Keunggulan Keramba Jaring Apung

Kualitas air dalam sistem ini juga cenderung stabil, karena air yang ada akan selalu mengalir melewati jaring, sehingga pasokan oksigen akan tetap stabil. Pembuangan limbah juga akan terjadi secara terus-menerus, jadi tempat budidaya ikan akan terus bersih.

 

Keunggulan lain dari sistem Keramba Jaring Apung adalah pemberian pakan, pemantauan pertumbuhan dan pengendalian penyakit akan lebih mudah dilakukan, karena ikan dipelihara di dalam satu area terbatas.

 

Jenis-jenis Keramba Jaring Apung

Selama ini, kita menyangka bahwa Keramba Jaring Apung hanya ada satu jenis, ternyata tidak demikian. Dilansir dari barakudamarine.id, ada beberapa jenis Keramba Jaring Apung yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat pesisir, di antaranya adalah.

 

Keramba Jaring Apung Konvensional

KJA konvensional biasanya memiliki desain yang lebih sederhana, seperti menggunakan rangka kayu atau bambu, serta menggunakan pelampung dari drum plastik dan jerigen. Bentuknya juga lebih sederhana, seperti persegi atau persegi panjang dengan jaring yang menggantung di bawah rangka. KJA jenis ini cocok digunakan untuk budidaya skala kecil serta diterapkan di perairan tenang, seperti danau atau waduk.

 

Keramba Jaring Apung dengan Sistem Otomatis

KJA jenis ini merupakan KJA semi modern, di mana sistem sudah menggunakan teknologi otomatis, seperti pemberi pakan otomatis, sensor kualitas air, dan pemantauan melalui kamera bawah air. Dengan sistem otomatis, maka KJA tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja manusia, meningkatkan efisiensi pakan dan juga unggul dalam deteksi dini terhadap penurunan kualitas air dan sebaran penyakit.

 

Tantangan dari KJA otomatis adalah perlu perawatan yang lebih sering, agar teknologi yang ada tidak cepat mengalami kerusakan.

 

Keramba Jaring Apung Modern Berbahan HDPE

KJA modern menggunakan rangka dan pelampung berbahan HDPE sehingga lebih tahan terhadap paparan sinar UV dan korosi serta memiliki umur pakai yang lebih panjang. Bentuk KJA modern juga lebih bervariasi, bisa bulat, persegi, atau poligonal. Tidak hanya itu, KJA ini juga bisa digunakan pada perairan yang memiliki arus dan gelombang sedang hingga kuat.

 

KJA modern cocok untuk budidaya intensif dengan padat tebar tinggi, dan juga bisa ditambahkan jalur jalan di sekelilingnya untuk memudahkan pekerja memberi pakan dan melakukan pemeliharaan.



Baca Juga

 

bottom of page