Kapan Akuarium Butuh Aerator? Ini Penjelasan Lengkapnya
- Redaktur: Audri Rianto
- 4 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Menjaga kesehatan ikan di akuarium bukan hanya dengan memberinya cukup makan, tapi juga harus memastikan kadar oksigennya tetap stabil. Pada akuarium skala kecil, biasanya pemelihara hanya mengandalkan filter air. Ketika filter menyaring air, ia juga menciptakan percikan dan dari percikan itu, oksigen turut masuk ke dalam air.

Sumber: grid.id
Sayangnya, ada beberapa keadaan yang membuat akuarium membutuhkan lebih banyak oksigen. Ketika itu terjadi, maka pemelihara ikan harus punya alat yang disebut aerator.
Apa itu Aerator?
Aerator adalah alat yang didesain untuk menambahkan oksigen ke dalam air. Aerator sudah umum digunakan terutama pada usaha budidaya ikan dan udang untuk menjaga ketersediaan oksigen dalam kolam dan tambak. Menyediakan aerator dalam akuarium sifatnya optional, artinya hanya dibutuhkan pada keadaan-keadaan tertentu.
Ikan yang Dipelihara Banyak
Akuarium kecil dengan beberapa ikan di dalamnya tidak perlu menggunakan aerator, karena kebutuhan oksigennya sedikit. Mengandalkan oksigen dari filter saja dirasa cukup, tapi ketika ikan yang dipelihara jumlahnya banyak, tepatnya mencapai puluhan atau ratusan, maka aerator wajib ada, karena otomatis kebutuhan oksigennya juga meningkat.
Dengan kata lain, kebutuhan oksigen dalam akuarium berbanding lurus dengan jumlah populasi ikan yang ada di dalamnya.
Jenis Ikan yang Dipelihara
Ada jenis ikan yang biasa hidup di lingkungan ekstrem seperti toman, cupang dan channa maru, jadi mereka tidak perlu aerator untuk bisa hidup di akuarium. Tapi, ada juga jenis ikan yang sensitif dan butuh oksigen stabil seperti ikan mas koki. Jika kadar oksigen menurun, ikan mas koki bisa sekarat dan mati perlahan.
Minimnya Sirkulasi
Ketika filter yang digunakan tidak menciptakan riak ataupun percikan yang cukup pada permukaan air, maka pertukaran udara menjadi tidak stabil, akibatnya kadar oksigen akan menipis. Saat seperti inilah Anda harus menggunakan aerator. Dengan aerator, oksigen dalam air akan kembali normal, sirkulasi air menjadi stabil, sehingga oksigen akan tersebar merata dalam akuarium.
Suhu Air Tinggi
Ketika suhu air meningkat menjadi hangat, maka kadar oksigen di dalamnya juga akan turun. Pada saat seperti ini aerator sangat dibutuhkan untuk menjaga oksigen tetap pada kadar normalnya.
Tidak Ada Tanaman Air
Tanaman air bisa menjadi sarana dalam menjaga kestabilan oksigen, karena tanaman air akan rutin melakukan fotosintesis, dan dari proses itu tanaman akan menghasilkan oksigen. Tanpa tanaman air, akuarium disarankan untuk menggunakan aerator untuk menjaga oksigen tetap ada.
Tanda Akuarium Kekurangan Oksigen
Saat akuarium kekurangan oksigen, maka tanda-tanda bisa dilihat dari perilaku ikan yang ada di dalamnya. Jika banyak ikan terlihat lemas, mulutnya terbuka dan menutup dengan cepat, serta sering berenang ke permukaan air, maka sudah dipastikan bahwa oksigen pada akuarium sangat minim. Segera nyalakan aerator, karena jika dibiarkan ikan bisa mati dengan perlahan.
Baca Juga




Komentar