top of page

Faktor Lingkungan yang Paling Berpengaruh Terhadap Kesehatan Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 8 Sep
  • 2 menit membaca

Udang vaname termasuk komoditas unggulan dalam usaha budidaya perikanan dengan banyak peminat yang tersebar di seluruh Indonesia. Kita tahu bahwa udang permintaannya selalu tinggi, entah itu dari pasar domestik maupun global, sehingga ini memicu banyak petambak mulai beralih ke tambak intensif demi meningkatkan produksi.


ree

 

Sebagian besar petambak beranggapan bahwa semakin tinggi jumlah benur yang dibesarkan di tambak intensif, maka hasil panen yang diperoleh juga akan semakin besar. Padahal pemikiran seperti itu tidak bisa dijadikan acuan keberhasilan budidaya, karena kondisi lingkungan juga mempengaruhi.

 

Ketika lingkungan stabil maka mayoritas udang akan sehat dan dapat dipanen secara maksimal. Lingkungan tambak sendiri tersusun dari beberapa faktor, dan faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan udang.

 

Suhu Air

Tidak sedikit petambak yang meremehkan suhu air, padahal suhu punya pengaruh besar pada metabolisme udang. Saat suhu air tambak terlalu dingin, metabolisme udang jadi melambat, nafsu makannya juga ikut menurun yang kemudian membuatnya rentan sakit. Ketika suhu tinggi, udang bisa mengalami stres akut karena suhu tinggi akan membuat oksigen di air berkurang dan keberadaan bakteri patogen akan meningkat pesat. Jadi, pastikan suhu air tambak stabil di angka 28–32°C.

 

pH Air

pH air memiliki pengaruh terhadap fisiologis udang, terutama tingkat stres dan nafsu makannya. Pada keadaan pH air sangat rendah, maka air bersifat asam dan membuat udang mengalami stres fisiologis. Ketika itu terjadi, biasanya udang jadi tidak mau makan dan rentan terinfeksi penyakit. Ketika pH terlalu tinggi, fungsi insang akan terganggu, membuatnya iritasi dan sulit bernapas. Jaga pH untuk tetap berada di angka 7,8-8,5 agar udang senantiasa sehat.

 

Oksigen Terlarut

Oksigen terlarut merupakan komponen penting di dalam tambak, tanpa oksigen udang bisa mati karena tidak bisa bernapas. Udang butuh oksigen minimal 4 ppm, di bawah itu udang bisa mati karena sulit bernapas. Untuk mendapatkan suplai oksigen stabil, petambak perlu menggunakan kincir yang mampu bekerja tanpa henti seperti Kincir Air Olympia.

 

Salinitas

Kadar garam pada air juga sangat penting bagi kehidupan udang, fungsinya untuk mengatur kadar air dan ion dalam tubuh. Udang vaname sendiri bisa hidup pada lingkungan bersalinitas 5-40 ppt, namun kadar terbaiknya berada pada angka 15-25 ppt. Jika kestabilan salinitas terganggu, maka proses molting udang bisa terhambat.

 

Kekeruhan Air

Kekeruhan air biasanya dipengaruhi oleh pertumbuhan plankton dan partikel tersuspensi. Jika kadarnya masih dalam batas normal, akan sangat baik bagi udang, artinya jumlah plankton dalam air dalam keadaan stabil dan dapat membantu menyediakan oksigen di air melalui proses fotosintesisnya. Apabila air terlalu keruh akibat blooming alga, tentu akan menjadi masalah terutama bagi pernapasan udang.

 

Amonia dan Nitrit

Amonia dan nitrit sebenarnya termasuk senyawa yang wajar ada dalam tambak. Terbentuknya dua senyawa ini merupakan hasil dari dekomposisi bahan organik yang ada. Keduanya tidak beracun jika kadarnya di bawah 0,1 ppm untuk amonia dan di bawah 1 ppm untuk nitrit. Kadar yang tinggi dari kedua senyawa ini dapat merusak insang udang, menurunkan nafsu makan dan memperlambat pertumbuhan.



Baca Juga

Komentar


bottom of page