top of page

Cara Mudah Membudidayakan Kerang Darah

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 1 Jul
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 4 Jul

Kerang darah merupakan komoditas laut yang jarang sekali dilirik untuk dibudidayakan. Padahal, potensi keuntungannya sangat besar, mengingat banyak sekali masyarakat yang suka mengonsumsinya. Tidak hanya dari pasar domestik, permintaannya di pasar internasional juga tergolong tinggi seperti di Malaysia, Singapura hingga China.


Sumber: gdm.id

 

Dilansir dari bulelengkab.go.id, membudidayakan kerang darah dinilai cukup mudah dan tak memerlukan keterampilan khusus. Jika Anda tertarik untuk membudidayakan kerang darah, Anda bisa menyimak artikel ini.

 

Menentukan Lokasi Budidaya

Kerang darah bisa dibudidayakan di dalam tambak maupun di pinggiran tambak, yang pasti lokasi harus memiliki tekstur tanah berlumpur, sebab kerang darah sangat suka dengan cekungan-cekungan di dasar perairan.

 

Selanjutnya, pilih lokasi yang biasa mengalami pasang surut dan pastikan bahwa tempat budidaya berbeda dengan tempat bibit kerang berasal. Selama budidaya, air harus memiliki sirkulasi yang lancar serta mengandung plankton yang stabil.

 

Penggantian air setiap dua minggu sekali diperlukan untuk menjaga kualitas air tetap optimal. Cara menggantinya ialah dengan menguras air setengah dari tambak, kemudian masukkan air baru hingga mencapai ketinggian semula.

 

Seleksi Benih

Benih perlu diseleksi terlebih dahulu untuk menyeragamkan ukurannya sebelum ditebar ke dalam tambak. Tujuan menyamakan ukuran benih ialah untuk memastikan kerang akan dipanen dalam waktu yang bersamaan dengan ukuran yang seragam. Pengelompokan benih juga bisa dilakukan dengan memperhatikan kualitas fisik, seperti warna yang lebih cerah atau tubuh yang bebas luka.

 

Penebaran Benih

Setelah melewati tahap seleksi benih, maka hal yang harus dilakukan selanjutnya ialah menebarkan benih. Untuk benih kerang darah yang kecil, bisa dilakukan penebaran dengan jumlah 2.000 ekor per meter persegi. Namun, ketika benih kerang sudah cukup besar, maka jumlah benih yang ditebarkan dikurangi menjadi 200 sampai 300 ekor per meter persegi. Lakukan penebaran secara hati-hati dan perlahan demi menghindari penumpukan kerang dalam satu wilayah.

 

Proses Pertumbuhan

Kerang darah termasuk komoditi yang dapat tumbuh secara signifikan, yaitu mencapai 400 sampai 500 persen dari ukuran tubuh awal. Proses pembesaran ini biasa memakan waktu 4 sampai 5 bulan tergantung dengan perlakuan dan kondisi lingkungan budidaya.

 

Pakan Kerang Darah

Berbeda dengan komoditi perairan lainnya yang memerlukan pakan tambahan, kerang darah tidak memerlukan itu untuk menunjang pertumbuhannya. Kerang darah akan secara mandiri mencari makan langsung dari lingkungan ia hidup. Kerang darah akan makan plankton-plankton yang ada di perairan, untuk itu air perlu dilakukan pergantian 2 minggu sekali demi menjaga populasi plankton tetap stabil.

 

Pemberian Insektisida

Insektisida diberikan pada tambak dengan dosis 1 liter untuk 2 hektare kolam, tujuannya ialah untuk merangsang plankton tumbuh di perairan. Hal yang harus diperhatikan setelah pemberian insektisida, tepatnya 3 hari setelah pemberian insektisida, air harus dibuang secara terus menerus untuk menetralkannya.

 

Perlindungan Terhadap Predator

Selama proses budidaya, kerang darah juga tak luput dari ancaman predator. Biasanya, predator akan memangsa kerang darah yang masih kecil atau berbentuk benih. Untuk itu, pembudidaya harus rutin melakukan pengawasan secara manual. Siput merupakan salah satu predator benih kerang darah, sehingga perlu dijauhkan dari area budidaya.



Baca Juga

 

 

Comments


bottom of page