Alga pada budidaya udang adalah komponen penting dalam ekosistem tambak. Alga berperan sebagai produsen primer yang melakukan fotosintesis, menghasilkan oksigen, dan menyediakan nutrisi bagi organisme lain seperti udang dan zooplankton. Alga juga membantu dalam pengendalian kualitas air dengan menyerap nutrisi berlebih dan membantu menjaga keseimbangan ekologis di dalam tambak.
Sumber: efishery.com
Namun, pertumbuhan alga yang berlebihan dapat menyebabkan masalah seperti blooming alga, yang dapat mengurangi ketersediaan oksigen terlarut dan cahaya, serta potensi pelepasan toksin ke dalam air yang dapat membahayakan udang dan organisme lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan alga yang efektif sangat penting untuk memastikan kesehatan dan produktivitas budidaya udang.
Blooming alga adalah fenomena yang terjadi ketika terdapat pertumbuhan alga yang cepat dan berlebihan dalam suatu ekosistem perairan, seperti tambak udang. Berikut adalah beberapa tanda yang dapat mengindikasikan bahwa sebuah tambak mengalami blooming alga.
Perubahan Warna Air
Untuk melihat apakah tambak mengalami blooming alga atau tidak sangatlah mudah. Perhatikan saja warna air pada tambak, karena salah satu tanda paling jelas dari peristiwa blooming alga adalah perubahan warna air tambak. Air dapat berubah menjadi hijau pekat, coklat, atau merah tergantung pada jenis alga yang berkembang.
Peningkatan Kekeruhan
Setelah warna air tambak berubah, selanjutnya tingkat kekeruhan pada air tambak juga akan bertambah. Pertumbuhan alga yang cepat dapat menyebabkan peningkatan kekeruhan air, yang mampu mengurangi penetrasi cahaya dan mempengaruhi kemampuan udang untuk mencari makan.
Bau Tidak Sedap
Saat populasi alga sudah meningkat pesat, maka akan menimbulkan bau tak sedap. Bau tak sedap ini datangnya dari alga yang mati dan terurai di sekitar tambak. Bau tersebut menandakan adanya senyawa beracun yang muncul pada tambak. Jika dibiarkan tentu akan berdampak negatif bagi kehidupan udang.
Penurunan Oksigen Terlarut
Peristiwa blooming alga akan memicu penurunan kadar oksigen terlarut dalam air, karena alga yang mati akan memanfaatkan oksigen yang ada pada tambak untuk proses dekomposisi. Hal ini yang akan mengakibatkan udang sulit bernapas dan hidup dengan optimal.
Perubahan pH Air
Gas beracun yang ditimbulkan dari akumulasi alga yang mati akan menyebabkan fluktuasi pH air. Kondisi pH air yang tidak stabil dapat mempengaruhi kehidupan udang, terutama dalam hal peningkatan stres pada udang.
Kematian Udang
Tanda selanjutnya dari peristiwa blooming alga adalah udang akan terlihat mati satu persatu. Hal ini diakibatkan dari kondisi hipoksia, kekurangan oksigen pada tubuh udang. Awalnya kematian hanya terjadi pada satu atau dua udang saja, namun lama-kelamaan bisa menyebabkan kematian massal udang di tambak.
Viskositas Air Meningkat
Perubahan pada air tambak akibat blooming alga dapat ditandai dari tingkat rekat air. Golongan alga tertentu diketahui dapat meningkatkan viskositas air, membuatnya terasa lebih lengket atau kental saat disentuh.
Pengelolaan tambak yang baik dan pemantauan rutin kualitas air sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan blooming alga. Jika tanda-tanda ini terdeteksi, segera ambil tindakan untuk mengurangi dampak negatif pada budidaya udang.
Baca Juga
Comments