Udang vaname merupakan produk perikanan dengan peminat yang tinggi serta pangsa pasar yang besar. Tingginya permintaan pasar membuat udang vaname banyak diminati masyarakat untuk dikembangkan.
Sumber: panennews.com
Dalam siklus perkembangannya, udang vaname harus hidup pada kondisi alam yang ideal agar dapat berkembang dengan baik. Jika Anda ingin menciptakan lingkungan yang ideal bagi udang, maka kualitas air adalah salah satu kuncinya, karena kualitas air sendiri sangat menentukan tingkat stres pada udang.
Sebagai seorang petambak, Anda diharapkan untuk menghindari terjadinya stres pada udang. Sebab, jika itu terjadi maka udang tidak dapat hidup normal. Untuk menciptakan usaha tambak yang menguntungkan, Anda harus mengetahui beberapa faktor utama yang dapat membuat udang stres. Berikut beberapa faktor yang dimaksud.
1. Kualitas Air yang Buruk
Sempat disinggung sebelumnya bahwa kualitas air menentukan tingkat stres pada udang, di sinilah penjelasannya. Kualitas air sendiri memiliki beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti kadar oksigen terlarut, kadar amonia dan nitrit, serta fluktuasi pH dan lain sebagainya.
Beberapa parameter tersebut jika tidak dijaga dalam keadaan yang kondusif, maka akan menyebabkan udang stres. Untuk itu, petambak harus rutin melakukan pengecekan guna menghindari terjadinya penurunan kualitas air.
2. Faktor Lingkungan
Faktor selanjunya yang memungkinkan udang mengalami stres adalah perubahan lingkungan secara tiba-tiba. Udang vaname ini dikenal cukup sensitif terhadap perubahan lingkungan yang mendadak, seperti perubahan intensitas cahaya, suhu, dan salinitas. Perubahan mendadak ini membuat udang harus beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang baru. Proses adaptasi secara tiba-tiba ini yang dapat memicu stres.
3. Pakan dan Nutrisi yang Tidak Sesuai
Dalam proses pemberian pakan, pastikan Anda memberikan pakan dengan kualitas baik. Sebab, jika pakan yang diberikan berkualitas buruk atau tidak memadai, maka dapat menyebabkan stres pada udang. Selanjutnya, pastikan juga bahwa pakan yang diberikan mengandung nutrisi yang memadai. Ketidakseimbangan nutrisi, vitamin, dan mineral dari pakan yang diberikan juga memiliki dampak dalam menciptakan stres bagi udang.
4. Penanganan dan Transportasi
Penanganan dan pemindahan udang ini biasanya dilakukan saat proses penyortiran pasca panen. Pemindahan udang yang berkualitas baik dan yang tidak sesuai standar dari populasinya dapat menyebabkan stres fisik. Kita harus memahami bahwa udang terlalu sensitif terhadap stimulan dari luar, seperti goncangan, paparan suhu, dan kepadatan yang berlebihan saat transportasi. Untuk itu, sudah sepatutnya pemindahan atau penanganan udang pasca panen ini dilakukan dengan hati-hati.
Tanda-Tanda Stres pada Udang Vaname
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab udang stres, selanjutnya Anda harus tahu tanda-tanda yang ditimbulkan saat udang stres. Kemunculan tanda-tanda ini sangat penting bagi petambak untuk dipantau agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat. Beberapa tanda umum yang muncul saat udang stres adalah.
Nafsu makan dan aktivitas makan berkurang
Berkurangnya aktivitas dan perilaku menjadi lamban
Angka kematian udang meningkat
Udang akan menunjukkan perilaku berenang yang berbeda atau terlihat tidak normal, seperti berenang berputar-putar, selalu di permukaan air dan melesat
Tingkat pertumbuhan yang buruk
Perubahan warna pada tubuh udang
Dampak Stres pada Udang
Saat udang stres tentu akan ada dampak negatif yang mengikutinya. Stres pada udang vaname tentu akan menurunkan kekebalan tubuhnya, sehingga udang akan lebih rentan terhadap serangan penyakit dan infeksi. Dengan begitu, pengelolaan stres menjadi aspek penting dalam budidaya udang vaname untuk memastikan kesehatan dan produktivitas yang optimal.
Semoga artikel ini bermanfaat serta dapat memberikan sedikit gambaran mengenai bagaimana mengelola budidaya udang vaname agar terhindar dari stres.
Baca Juga
Comments