Tambak berkelanjutan merupakan impian semua petambak, karena dengan konsep berkelanjutan tambak dapat digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa khawatir ada pembaruan-pembaruan yang berarti.

Sumber: kompas.id
Untuk menciptakan tambak berkelanjutan, petambak harus memperhatikan aspek pengelolaan yang tepat. Aspek pengelolaan pada tambak meliputi, pengelolaan kualitas air, penggunaan pakan ramah lingkungan, pengendalian hama penyakit, pengolahan limbah, penggunaan energi terbarukan, serta sertifikasi dan standardisasi yang tepat.
1. Pengelolaan Kualitas Air
Mengelola kualitas air adalah kunci utama mendapatkan tambak produktif dan berkelanjutan. Banyak metode yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas air, seperti penggunaan teknologi sistem resirkulasi air (RAS) dan biofilter, serta menggunakan mineral seperti zeolit juga dapat membantu menjaga kualitas air tetap optimal.
2. Penggunaan Pakan yang Ramah Lingkungan
Pakan termasuk sumber masalah pada tambak, apabila pemberiannya tidak dengan manajemen yang tepat. Memilih pakan yang efisien dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pakan yang berkualitas tinggi tidak hanya mudah diserap oleh udang, tapi juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatannya.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit
Setiap usaha budidaya, tentu tidak jauh-jauh dari gangguan hama dan penyakit. Blooming alga termasuk ke dalam kategori pencemaran yang dapat menyebabkan penyakit serta menjadi hama dalam hal persaingan mendapatkan oksigen. Gunakanlah metode pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan, seperti penggunaan probiotik, aerasi yang stabil dan optimal, serta pemberian vaksin untuk mencegah infeksi penyakit pada udang.
4. Pengelolaan Limbah
Budidaya udang menjadi salah satu usaha perikanan dengan produksi limbah yang banyak. Mengelola limbah dengan baik harus dilakukan demi mencegah pencemaran lingkungan. Limbah yang dihasilkan tambak udang adalah limbah organik, sehingga dapat diolah menjadi produk baru yang layak pakai, seperiti pupuk atau biogas.
5. Penggunaan Energi Terbarukan
Menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin merupakan opsional, karena tidak semua wilayah bisa menggunakan teknologi tersebut. Penggunaan energi terbarukan tentu baik dilakukan karena dapat mengurangi jejak karbon dari budidaya udang.
6. Sertifikasi dan Standar
Mengikuti sertifikasi dan standar internasional seperti ASC (Aquaculture Stewardship Council) dapat membantu memastikan praktik budidaya yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing produk di pasar global.
Peran Zeolit pada Tambak Berkelanjutan
Aspek utama yang harus diwujudkan demi menciptakan tambak yang produktif dan berkelanjutan ialah pengelolaan kualitas air yang baik. Zeolit adalah salah satu produk yang baik untuk diterapkan dalam pengelolaan air tambak, karena beberapa manfaatnya.
Mengendalikan Nutrien Tambak
Selama budidaya dilakukan, tambak akan mengalami kenaikan nutrien. Namun, jika kadarnya tidak terkendali maka akan menimbulkan masalah seperti blooming alga yang mencemari air tambak. Salah satu manfaat zeolit ialah mampu mengikat nutrien tambak terutama fosfor dan nitrogen, sehingga kadarnya menjadi stabil kembali.
Mengurangi Gas Berbahaya
Tambak terkadang memproduksi gas berbahaya imbas dari terlalu banyak endapan bahan organik pada dasar tambak. Gas berbahaya yang dimaksud ialah amonia dan hidrogen sulfida. Kedua gas tersebut terbentuk dari banyaknya kandungan nitrogen dan fosfor di tambak. Zeolit mampu mengikat gas-gas tersebut, sehingga tingkat toksisitasnya dalam tambak berkurang sehingga tidak membahayakan kehidupan udang.
Menstabilkan pH Tambak
Tambak tak terlepas dari ancaman logam berat yang dapat menurunkan pH. Saat tambak terlalu asam, maka akan berakibat fatal terhadap metabolisme udang. Sifat zeolit yang dapat menyerap berbagai zat tentu akan sangat mudah dalam mengikat logam, sehingga tambak tetap berada pada pH idealnya.
Mengidealkan Mineral Tanah Tambak
Saat tambak sudah selesai digunakan, biasanya tanah tambak akan kehilangan mineral penting yang membuatnya menjadi kurang subur. Untuk menyuburkannya kembali, petambak bisa menebarkan zeolit dengan dosis yang tepat, sehingga saat akan digunakan kembali tambak sudah dalam keadaan prima.
Baca Juga
Comments