top of page

Restocking Ikan di Danau Toba, Upaya Pemkab Simalungun Menekan Populasi Red Devil

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 4 hari yang lalu
  • 2 menit membaca

Saat ini populasi ikan Red Devil di Danau Toba sudah semakin sulit di kendalikan. Hampir di semua titik tempat nelayan biasa menangkap ikan, sudah dikuasai Red Devil. Ikan ini bersifat predator dan memangsa telur serta anakan ikan asli di sana, sehingga seiring berjalannya waktu, ikan-ikan endemik seperti nila dan emas semakin menurun jumlahnya.


Hal ini tentu berdampak langsung terhadap pendapatan nelayan yang ada di sana, karena hasil tangkapan jadi tidak sesuai dengan target.

 

Untuk menjaga ekosistem Danau Toba agar tetap lestari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun mulai menunjukkan komitmennya melalui program restocking ikan atau penebaran benih ikan di sana.


ree

Sumber: waspada.id

 

Tujuan

Tujuan utama dari program ini adalah untuk menambah populasi ikan konsumsi yang saat ini sudah semakin berkurang akibat dominasi ikan Red Devil. Selain itu, setelah program ini dijalankan sepenuhnya, harapannya populasi ikan Red Devil juga akan berkurang sehingga tercipta keseimbangan antara populasi ikan konsumsi, ikan Red Devil dan ikan invasif lainnya.

 

Dilansir dari waspada.id, kegiatan restocking ini dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Simalungun dengan melibatkan langsung Bupati Simalungun bersama Wakil Bupati.

 

Kawasan Penebaran

Agar program berjalan efektif, penebaran benih ikan dilakukan dengan merata di sejumlah titik perairan Danau Toba, tepatnya di kawasan Nagori Sibaganding.

 

Ada lima kecamatan yang menjadi tujuan utama dari program ini, yang mana hampir seluruh warga di lima kecamatan ini sangat bergantung pada sektor  perikanan tangkap sebagai sumber pendapatan utama. Adapun benih ikan yang ditebar terdiri dari 100.000 benih ikan nila dan 100.000 benih ikan emas.

 

Meningkatkan Pendapatan Nelayan

Program ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan saja, tetap juga memiliki tujuan untuk mendongkrak aspek sosial dan ekonomi. Dengan dibuatnya program ini, Pemkab Simalungun berharap hasil tangkapan nelayan kembali membaik, sehingga pendapatan para nelayan juga ikut terdongkrak.

 

Nelayan yang selama ini terdampak sangat senang menyambut program ini, mereka berharap program ini tidak berhenti di tengah jalan.

 

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Namun, program ini juga harus diiringi dengan pengelolaan perikanan yang baik dan berkelanjutan, artinya pemerintah daerah juga ingin masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian danau.

 

Pengendalian penangkapan ikan secara berlebihan serta pengelolaan limbah perairan menjadi faktor penting agar hasil restocking tidak sia-sia. Selain itu, pengembangan industri perikanan hilir juga diharapkan mampu memberikan nilai tambah, seperti pengolahan hasil ikan menjadi produk siap jual.

 

Penutup

Secara keseluruhan, program restocking ikan di Danau Toba menjadi langkah strategis Pemkab Simalungun dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung perekonomian masyarakat. Dengan adanya kerja sama yang baik pemerintah, nelayan, dan masyarakat sekitar, Danau Toba diharapkan dapat kembali menjadi sumber kehidupan yang lestari dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.



Baca Juga

 

Komentar


bottom of page