Potensi Budidaya Kerang Darah: Peluang Ekonomi dari Pesisir Indonesia
- Redaktur: Audri Rianto
- 3 Jul
- 2 menit membaca
Indonesia merupakan negara maritim dengan garis pantai yang panjang, artinya Indonesia adalah negara yang memliki potensi kekayaan laut yang luar biasa. Potensi ini sayangnya masih belum dimanfaatkan secara maksimal, salah satu yang belum sepenuhnya digarap adalah budidaya kerang darah (Anadara granosa).

Sumber: adobe.com
Kerang darah adalah jenis kerang yang banyak ditemukan pada perairan dangkal berlumur seperti pesisir pantai. Kerang darah tentu memiliki nilai ekonomis, sebab banyak peminatnya baik di pasar lokal maupun global.
Peluang Ekonomi yang Menjanjikan
Sama seperti komoditas perairan lainnya, kerang darah juga memiliki permintaan pasar yang tinggi, seperti di beberapa negara Asia semacam China, Thailand, dan Malaysia. Masyarakat Indonesia juga tidak asing dengan kerang darah, karena ia merupakan bahan pangan populer. Kerang darah banyak dikonsumsi sebagai makanan laut yang disajikan dalam berbagai bentuk olahan seperti kerang rebus, sate kerang, hingga kerang saus tiram.
Peminatnya yang tidak pernah surut membuatnya memiliki harga jual yang relatif stabil dan menguntungkan. Siklus panennya yang singkat, yakni sekitar 6–8 bulan juga sangat menguntungkan petambak, karena bisa mendapatkan hasil yang cepat dengan modal yang tidak terlalu besar. Hal ini menjadikan kerang darah sebagai salah satu komoditas perikanan yang cocok dikembangkan oleh masyarakat pesisir sebagai sumber penghasilan alternatif.
Kemudahan Teknologi Budidaya
Satu hal yang membuat kerang darah unggul dibandingkan dengan komoditi perikanan lainnya ialah kerang darah dapat dibudidayakan dengan teknologi yang sederhana. Tidak seperti budidaya ikan ataupun udang yang memerlukan pakan tambahan dan perawatan intensif, karena kerang darah sendiri merupakan organisme penyaring (filter feeder) yang mana sumber makanannya adalah plankton dan bahan organik dari air. Ini berarti biaya operasional yang dikeluarkan akan relatif sedikit, sekaligus dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kemudahan lainnya ialah budidaya kerang darah dapat dilakukan dengan cara tebar langsung pada lahan yang sering mengalami pasang surut. Setelah benih ditebar, kerang tidak perlu perawatan khusus, biarkan saja ia tumbuh secara alami. Hal yang harus dilakukan oleh pembudidaya ialah memonitori kondisi air secara rutin, tahu kapan air harus diganti.
Manfaat Ekologis
Selain manfaat ekonomi, kerang darah juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Sebagai filter feeder, kerang membantu menyaring air dan mengurangi zat pencemar organik. Kehadirannya mampu meningkatkan kualitas air dan mendorong terbentuknya ekosistem yang lebih sehat.
Selain itu, budidaya kerang turut berperan dalam menekan eksploitasi berlebihan terhadap kerang liar di habitat aslinya. Dengan menyediakan suplai kerang hasil budidaya, kita turut menjaga kelestarian sumber daya laut.
Penutup
Budidaya kerang darah adalah bentuk nyata dari ekonomi biru yang ramah lingkungan, terjangkau, dan memberdayakan masyarakat. Dengan pengelolaan yang tepat, potensi ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi pesisir yang berkelanjutan. Saatnya Indonesia menengok potensi lautnya yang tersembunyi dan menjadikan kerang darah sebagai salah satu primadona baru perikanan budidaya.
Baca Juga
Comentarios