Menjaga kualitas air tambak merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas tambak. Saat tambak memiliki kualitas air yang baik, maka udang yang dibudidayakan dapat hidup dengan tenang tanpa adanya gangguan apapun.
Sumber: tomota.vn
Tambak dengan kualitas air yang terjaga, terutama dengan kandungan oksigen terlarut yang stabil akan memicu sebuah proses kimia berupa siklus nitrogen secara maksimal. Siklus nitrogen ini juga memilliki peran penting dalam mempertahankan kualitas air tambak, sehingga tetap dalam kondisi ideal selama proses budidaya berlangsung.
Siklus nitrogen yang terjadi dalam tambak udang terbagi menjadi beberapa proses dan hampir semua proses tersebut memerlukan bantuan bakteri.
Amonifikasi
Amonifikasi merupakan sebuah proses penguraian bahan organik oleh bakteri heterotrof yang ada di dasar tambak. Bahan organik yang diuraikan berupa sisa pakan, kotoran udang, sisa mikroorganisme mati dan lainnya yang kemudian mengendap di dasar tambak. Dari proses ini kemudian dihasilkan amonia (NH3) dan amonium (NH4+).
Nitrifikasi
Setelah proses amonifikasi selesai, maka proses selanjutnya ialah nitrifikasi, yaitu mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-) dan kemudian nitrat (NO3-) yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter. Proses ini dilakukan secara anaerob, artinya bakteri membutuhkan suplai oksigen untuk bekerja dengan baik.
Asimilasi Nitrogen
Nitrat yang terbentuk dari proses nitrifikasi tadi sudah bisa dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton dan tanaman air sebagai energi dalam proses fotosintesis. Proses ini sangat berguna dalam mengurangi kadar nitrat dalam air yang baik bagi produktivitas tambak.
Denitrifikasi
Denitrifikasi ialah proses perubahan nitrat menjadi gas nitrogen (N2) oleh bantuan bakteri Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerob (tanpa membutuhkan oksigen). Gas nitrogen yang telah terbentuk tadi akan dilepaskan secara langsung ke atmosfer yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain di luar ekosistem tambak.
Saat siklus nitrogen berjalan dengan baik, ia memiliki peran dalam menjaga kualitas air pada tambak udang, di antaranya:
Mencegah Akumulasi Bahan Organik
Siklus nitrogen dimulai dari proses amonifikasi dengan memanfaatkan penguraian bahan organik yang terakumulasi di dasar tambak. Hal ini tentu akan mencegah terjadinya penumpukan bahan organik secara berlebih yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air.
Mengurangi Amonia dan Nitrit
Dasar tambak dengan sedimen tinggi berpotensi memicu peningkatan amonia dan nitrit secara berlebihan melalui proses dekomposisi bahan organik. Proses nitrifikasi dalam siklus nitrogen sangat membantu dalam mengurangi konsentrasi amonia dan nitrit yang beracun bagi udang, sehingga tambak akan senantiasa dalam keadaan produktif.
Menyeimbangkan Kadar Oksigen Terlarut
Proses nitrifikasi yang berjalan dengan baik dan maksimal akan menghasilkan nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh fitoplankton dalam berfotosintesis. Saat fotosintesis berjalan dengan baik, maka fitoplankton dapat menciptakan oksigen dalam air yang sangat dibutuhkan oleh ekosistem tambak. Dengan begitu, oksigen terlarut dalam tambak akan senantiasa dalam keadaan stabil.
Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Siklus nitrogen membantu menjaga keseimbangan ekosistem tambak dengan mendaur ulang unsur-unsur organik dan anorganik menjadi senyawa yang lebih bermanfaat, seperti nitrat yang dapat dimanfaatkan fitoplankton untuk berfotosintesis dan dari proses fotosintesis itu ia menghasilkan oksigen untuk tambak. Proses yang berputar dan berkesinambungan ini akan menjaga keseimbangan ekosistem tambak udang.
Kesimpulan
Siklus nitrogen memainkan peran penting dalam menjaga kualitas air tambak udang, terutama dalam mengurangi kadar amonia, nitrit dan nitrat dalam tambak. Sebagaimana yang kita tahu bahwa ketiga senyawa itu akan sangat berbahaya bagi tambak dan udang apabila keberadaannya sudah terlalu banyak atau berlebihan.
Baca Juga
Comments