Pengaruh Musim terhadap Salinitas Air Tambak
- Redaktur: Audri Rianto
- 18 Jun
- 2 menit membaca
Pada budidaya udang, air harus memiliki kriteria tertentu demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang. Air tambak haruslah memiliki kadar garam atau salinitas yang cukup, karena dengan itu udang bisa mempertahankan produktivitasnya.

Sumber: pcz.com
Udang vaname sendiri membutuhkan salinitas 10-25 ppt untuk dapat hidup dengan optimal. Nilai tersebut harus dipertahankan sebisa mungkin agar udang dapat dipanen secara maksimal. Sayangnya, selam proses budidaya petambak harus menghadapi tantangan yang bisa membuat kadar salinitas berfluktuasi.
Tantangan yang paling sulit diprediksi ialah yang berasal dari keadaan cuaca. Musim hujan maupun musim kemarau tercatat sama-sama mempengaruhi tingkat salinitas pada tambak udang. Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai dampak musim terhadap kadar salinitas pada tambak.
Apa Itu Salinitas dan Mengapa Penting?
Salinitas pada tambak udang merujuk pada nilai kadar garam yang terlarut dalam air tambak. Salinitas yang stabil sangat dibutuhkan tambak demi menjaga udang tetap produktif dan sehat. Setiap jenis udang memiliki rentang salinitas ideal yang berbeda-beda dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatannya. Udang vaname sendiri diketahui perlu salinitas berkisar 10-25 ppt untuk hidup normal dan sehat.
Pengaruh Musim Kemarau
Ketika memasuki musim kemarau atau musim panas panjang, kondisi ini memicu kenaikan suhu udara akibat dari intensitas sinar matahari yang tinggi. Hal ini kemudian memicu terjadinya penguapan air yang intens, sehingga konsentrasi garam yang ada pada air juga akan meningkat.
Akibatnya, salinitas air menjadi sangat tinggi dan membahayakan bagi udang, karena salinitas yang terlalu tinggi akan mengganggu proses osmoregulasi pada udang.
Tubuh udang menjadi kesulitan untuk mengatur keseimbangan antara air dan garam. Ketika masalah ini tidak diatasi sesegera mungkin, maka udang akan mengalami stres kronis dan berujung pada penurunan sistem imunitasnya.
Untuk mengatasinya, petambak wajib menambahkan air tawar ke dalam tambak secara rutin guna menurunkan salinitas. Selain itu, penting juga mengatur sirkulasi dan debit air agar kualitas air tetap terjaga.
Pengaruh Musim Hujan
Musim hujan pun dapat menimbulkan bahaya yang tidak kalah serius dibandingkan musim kemarau. Dampak yang ditimbulkan justru merupakan kebalikan dari apa yang biasanya terjadi saat musim kemarau. Musim hujan akan membuat salinitas tambak menurun drastis, diakibatkan oleh masuknya air tawar secara tak terkendali ke dalam tambak.
Penurunan salinitas akibat hujan ini sifatnya drastis dan tiba-tiba, sehingga bisa mengejutkan udang dan membuatnya stres. Solusinya untuk permasalah ini adalah dengan membangun sistem saluran air yang baik agar air hujan berlebih dapat dialirkan keluar tambak.
Pentingnya Pemantauan dan Adaptasi
Menghadapi pengaruh musim, kunci utamanya ialah rajin-rajinlah melakukan pemantauan dan adaptasi yang tepat. Petambak harus memiliki alat pengukur salinitas beserta parameter-parameter lain. Pemantauan secara rutin memungkinkan petambak untuk melakukan penanganan tepat waktu apabila terjadi fluktuasi salinitas yang tak terduga.
Penutup
Berdasarkan dari apa yang sudah diuraiankan, dapat disimpulkan bahwa pergantian musim memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat salinitas dan mutu air di tambak. Dengan pemahaman yang baik dan manajemen yang tepat, petambak dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan hasil budidaya. Adaptasi terhadap perubahan cuaca bukan hanya kebutuhan, tetapi juga kunci keberlanjutan tambak di masa depan.
Baca Juga
Comments