Pemanfaatan Probiotik dalam Menurunkan Bahan Organik di Tambak Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 1 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Budidaya udang saat ini masih menjadi usaha yang menggiurkan, namun selama prosesnya petambak masih menghadapi masalah yang serupa, yaitu adanya penumpukan bahan organik di dasar tambak.

Sumber: seafoodwatch.org
Bahan organik yang berlebihan ini berasal dari sisa pakan yang tak termakan, kotoran udang yang tidak terakumulasi, jasad renik dari beragam mikroorganisme yang mati serta sumber lainnya. Bahan organik berlebihan ini memiliki dampak negatif bagi udang, seperti menurunnya kualitas air, memicu ledakan bakteri patogen, meningkatkan stres udang hingga yang paling parah menyebabkan kematian udang secara massal.
Metode yang paling praktis dan efektif untuk mengatasi penumpukan bahan organik di tambak adalah dengan menambahkan probiotik. Probiotik sendiri adalah kumpulan mikroorganisme hidup yang dapat mempercepat dekomposisi bahan organik yang ada di tambak. Probiotik biasanya dominasi oleh bakteri baik seperti Bacillus spp., Lactobacillus spp., dan Nitrosomonas spp.
Cara Kerja Probiotik di Tambak
Terdapat dua mekanisme utama yang merepresentasikan bagaimana probiotik bekerja. Pertama, probiotik akan memecah bahan organik menjadi senyawa sederhana, sehingga penguraian bahan organik akan lebih cepat terjadi dan mencegah terbentuknya amonia dan gas beracun lainnya.
Kedua, nutrien yang dihasilkan dari penguraian bahan organik tadi akan diserap langsung oleh probiotik, bersaing dengan mikroba lainnya. Persaingan dalam mendapatkan nutrien ini akan menekan populasi bakteri merugikan yang ada di tambak.
Manfaat Langsung bagi Kualitas Tambak
Dengan bantuan probiotik, bahan organik pada tambak dapat dikurangi secara signifikan, dampak positifnya ialah parameter-parameter penyusun kualitas air tambak, seperti oksigen terlarut, pH, alkalinitas menjadi lebih stabil. Kondisi stabil ini akan membuat lingkungan hidup udang menjadi lebih sehat, alhasil udang akan hidup lebih leluasa, tumbuh lebih cepat serta kuat terhadap serangan penyakit.
Selain itu, probiotik turut berperan dalam pembentukan biofilm alami di dasar tambak, yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem mikro serta menyediakan nutrisi tambahan bagi benur atau udang muda.
Penerapan di Lapangan
Penggunaan probiotik dalam budidaya udang cukup fleksibel, bisa diaplikasikan langsung ke air tambak, bisa juga dicampur ke dalam pakan, atau bisa juga dikombinasikan dengan molase sebagai sumber karbon tambahan untuk fermentasi. Frekuensi aplikasi biasanya disesuaikan dengan tingkat kekeruhan air, padat tebar udang, dan jenis probiotik yang digunakan.
Agar efektivitasnya lebih maksimal, aplikasi probiotik harus disertai dengan manajemen tambak yang baik. Aerasi yang cukup, kontrol kualitas air rutin, serta pemberian pakan yang efisien adalah kunci sukses pemanfaatan probiotik.
Kesimpulan
Pemanfaatan probiotik dalam budidaya udang merupakan strategi tepat sasaran yang terbukti mampu menurunkan kandungan bahan organik secara efektif. Dengan pendekatan ini, petambak tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem tambak, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usahanya.
Baca Juga