top of page

Nila Salin, Inovasi Budidaya Perikanan di Wilayah Pesisir

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 27 Okt
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 28 Okt

Siapa sih yang tidak kenal ikan nila? Ikan ini termasuk salah satu primadona yang digemari banyak orang karena rasanya yang nikmat. Seperti yang kita tahu, ikan nila merupakan ikan air tawar, jadi ia hanya bisa dibudidayakan di kolam air tawar.


ree

Sumber: trubus.id


Keterbatasan ini ternyata memicu peneliti menciptakan varietas nila yang baru, yang mana varietas ini memungkinkan masyarakat membudidayakan nila di air payau atau daerah pesisir.

 

Nila Salin

Ikan nila salin adalah varietas nila yang dimaksudkan untuk dibudidaya di air payau atau air asin ringan, seperti di daerah pesisir. Ikan nila salin ini dibentuk dari ikan nila air tawar yang secara sengaja dibiasakan hidup di air payau.

 

Proses pembiasaan ini tentu dilakukan secara bertahap, caranya ialah dengan meningkatkan salinitas air sedikit demi sedikit sampai ikan nilai benar-benar sudah beradaptasi dan dapat hidup di air bersalinitas hingga 25 ppt.

 

Ide untuk mengembangkan ikan nila salin ini berangkat dari karakter euryhaline yang secara alami ada di gen ikan nila air tawar. Maksud dari euryhaline sendiri adalah organisme yang bisa hidup di salinitas luas, jadi ikan nila sebenarnya sudah memiliki kemampuan alami dapat hidup di air payau hingga air asin.

 

Ikan nila salin ini dikembangkan pertama kali di tahun 2013, kemudian digunakan untuk mengisi lahan-lahan yang telah lama tidak pergunakan di daerah pesisir, karena lahan tersebut memang tidak cocok untuk budidaya ikan air tawar.

 

Keunggulan

Dengan pengembangan tersebut, ikan nila salin memiliki keunggulan berupa adaptasinya yang tinggi, sehingga bisa dibudidayakan di jenis air apapun. Selain itu, pertumbuhannya juga cepat karena tingkat konversi pakannya (FCR) efisien, artinya pakan yang diberikan sepenuhnya menjadi bobot bersih.

 

Potensi Ekonomi

Ikan nila ini disukai masyarakat lokal dan juga jadi salah satu komoditi ekspor, artinya permintaan juga datang dari pasar internasional. Adanya nila salin ini malah jadi amunisi Indonesia untuk terus memenuhi permintaan ekspor.

 

Apalagi nila salin masa panennya lebih cepat sebulan dibanding nila air tawar, sudah pasti perputaran panen pertahun lebih banyak, keuntungan yang didapat juga lebih banyak harusnya. Selain itu, nila salin memiliki daging yang lebih gurih karena hidup di air payau, maka harga jualnya juga jadi lebih tinggi dibanding nila air tawar.

 

Penutup

Hadirnya inovasi ikan nila salin ini merupakan jawaban dari tantangan keterbatasan lahan air tawar sekaligus upaya memperkuat ekonomi pesisir. Dengan cara budidaya yang tepat, ikan nila salin punya potensi untuk menjadi komoditas andalan, artinya tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional saja, tetapi juga membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia.



Baca Juga

Komentar


bottom of page