top of page

Memicu Ovulasi Ikan dengan Ovaprim

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 16 Mar
  • 2 menit membaca

Dalam dunia budidaya ikan, teknik pemijahan buatan menjadi solusi untuk meningkatkan produksi benih. Salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan menerapkan stimulasi ovulasi menggunakan hormon, seperti Ovaprim.



Ovaprim adalah produk hormonal yang terdiri dari kombinasi Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH) analog dan dopamin inhibitor yang berfungsi merangsang pematangan gonad dan ovulasi pada ikan betina.

 

Mengapa Ovaprim?

Dalam kondisi alami, ikan akan memijah pada musim tertentu serta membutuhkan rangsangan lingkungan, seperti perubahan suhu dan ketersediaan pakan yang cukup. Namun, pada usaha budidaya, mengandalkan pemijahan secara alami bukanlah hal yang tepat, karena kondisi tersebut akan sulit untuk dikendalikan.

 

Oleh karena itu, penggunaan Ovaprim ditujukan untuk memastikan bahwa produksi benih dapat lebih teratur, tingkat keberhasilannya juga tinggi sehingga produktvitas budidaya akan lebih optimal.

 

Penggunaan Ovaprim dalam membantu pemijahan ikan juga dinilai cukup mudah, pembudidaya hanya perlu menyuntikkannya ke tubuh ikan, tepatnya di bagian punggung atau bagian bawah perut. Dosis yang digunakan juga relatif kecil, yaitu hanya 5 mL per kg berat ikan serta efektif untuk digunakan pada ikan air tawar dan air asin.

 

Cara Pemberian Ovaprim pada Ikan

Pemberian Ovaprim harus dilakukan dengan dosis yang tepat agar tidak merusak organ reproduksi ikan. Berikut adalah langkah-langkah penggunaannya:


1. Pemilihan Induk

Sebelum mulai melakukan pemijahan dengan Ovaprim, pastikan bahwa induk ikan betina sudah memiliki tanda-tanda kematangan gonad. Ciri indukan yang sudah mengalami matang gonad ialah bagian perut tampak lebih besar dan lunak saat disentuh.

 

Gonad atau organ reproduksi akan mengalami perubahan warna, pada ikan betina gonad akan berwarna kemerahan, sementara pada ikan jantan akan berwarna kekuningan atau keputihan. Selanjutnya, apabila bagian perut dipijit akan mengeluarkan telur pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan.

 

2. Penentuan Dosis

Secara umum, anjuran dosis penggunaan Ovaprim ialah 5 mL per kg bobot indukan ikan. Dosis ini sudah diterapkan oleh banyak pembudidaya ikan di Indonesia dan sudah terbukti mampu meningkatkan produksi benih ikan secara optimal.

 

3. Teknik Penyuntikan

Sebelum penyuntikan dimulai, pastikan bahwa jarum suntik harus dalam keadaan steril atau lebih baik gunakan jarum suntik baru. Setelah Ovaprim dimasukkan ke dalam tabung suntik, langkah selanjutnya ialah menentukan lokasi penyuntikan, yaitu bisa pada otot punggung atau pada bagian bawah perut ikan dekat dengan sirip ventral.

 

Selanjutnya, penyuntikan dilakukan secara perlahan agar Ovaprim dapat meresap dengan baik ke dalam tubuh ikan. Penyuntikan perlahan dilakukan juga untuk menghindari kerusakan organ vital ikan.

 

4. Pemijahan dan Pemantauan Ovulasi

Setelah penyuntikan, ikan betina harus diamati selama 6 – 12 jam (tergantung spesiesnya). Selama waktu ini, ikan akan menunjukkan tanda-tanda siap bertelur. Biasanya, pemijahan bisa terjadi secara alami dalam kolam atau dilakukan dengan pengeresan telur (stripping) untuk mengeluarkan telur yang matang.

 

5. Pembuahan dan Penetasan Telur

Telur yang dikeluarkan dicampurkan dengan sperma jantan dan dikocok perlahan agar terjadi pembuahan. Setelah itu, telur dipindahkan ke tempat penetasan yang memiliki aerasi cukup dan suhu optimal.

 

Kesimpulan

Penggunaan Ovaprim dalam budidaya ikan sangat membantu dalam memicu ovulasi ikan betina, terutama dalam kondisi lingkungan yang tidak mendukung pemijahan alami. Dengan metode yang tepat, dosis yang sesuai, dan pemantauan yang baik, Ovaprim dapat meningkatkan produktivitas benih ikan secara signifikan.



Baca Juga

Comments


bottom of page