Banyak jenis ikan yang bisa dibudidayakan, salah satu yang paling populer di kalangan masyarakat pembudidaya ikan adalah ikan nila.
Ikan nila disukai banyak pembudidaya untuk dibudidayakan karena ikan nila dikenal sangat mudah untuk dibudidayakan. Walaupun tergolong mudah untuk dibudidayakan, ikan nila juga membutuhkan kondisi lingkungan yang ideal untuk tetap tumbuh dan berkembang.
Sumber: bagi-in.com
Ikan nila diketahui memiliki masa tertentu sebelum akhirnya dipanen. Hal ini menjadi kendala tersendiri, karena jika terlambat saja memasarkan ikan nila tersebut maka pasar akan diisi oleh ikan-ikan dari pembudidaya lainnya yang telah panen terlebih dahulu.
Guna mengantisipasi hal tersebut, anda selaku pembudidaya sebaiknya mengetahui trik untuk mempercepat pembesaran ikan nila agar dapat dipanen lebih cepat.
6 Cara Mempercepat Panen pada Budidaya Ikan Nila
1. Menggunakan Ikan Nila Unggul
Untuk dapat memanen ikan nila lebih cepat, maka sebaiknya anda menggunakan bibit ikan nila unggul. Ada beberapa bibit ikan nila unggulan di Indonesia, di antaranya adalah JICA, Gesit, Nirwana, Jatimbulan, nila GIFT dll yang bisa anda dapatkan ditempat penjualan bibit ikan di pasaran.
Dari beberapa nama ikan nila unggul tersebut, ikan nila GIFT (Genetic Improvement for Farmed Tilapia) telah terbukti memiliki keunggulan berupa pertumbuhan dan produktivitasnya yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis nila lainnya. Sehingga, apabila dibudidaya, ikan nila GIFT akan lebih cepat dipanen.
2. Budidaya Nila Secara Monosex
Budidaya Monosex dikenal lebih menguntungkan, karena hanya membudidayakan ikan yang memiliki jenis kelamin yang sama atau tidak dicampur antara jantan dan betina.
Hal ini dilakukan demi menghindari perkawinan antar ikan, sehingga energi ikan untuk tumbuh tidak terkuras dan teralihkan dengan proses perkawinannya. Karena energi ikan yang terkuras akan berdampak pada melambatnya pertumbuhan ikan.
3. Menggunakan Benih yang Sehat
Faktor lain yang harus diperhatikan dalam membudidayakan ikan nila adalah kesehatan benih ikan yang digunakan. Sehingga, risiko kematian ikan nila akan semakin sedikit dan tentu akan lebih menguntungkan.
Ciri umum benih ikan nila yang sehat dapat dilihat dari perilakunya, yaitu:
Ukuran dan bentuk tubuhnya terlihat seragam antara satu dan yang lain
Benih terlihat lebih aktif dan gesit saat berenang
Tidak adanya cacat maupun luka pada bagian tubuhnya
Tidak terjangkiti oleh virus penyakit
4. Kualitas Air Kolam
Kualitas air pada kolam budidaya sangat menentukan laju pertumbuhan ikan, maka dari itu sangatlah penting bagi pembudidaya untuk selalu memantaunya.
Air kolam yang kotor, tercemar oleh berbagai zat tentu akan mendatangkan penyakit pada ikan. Untuk itu, perawatan kolam secara berkala selama proses budidaya sangatlah dibutuhkan.
Persyaratan air kolam ikan yang harus dijaga adalah nilai ph yang berkisar antara 6,5 hingga 8,6, suhu air antara 25 sampai 30 derajat celsius, kadar oksigen terlarut 5 mg/l, kadar garam air yaitu 0 sampai 28 ppt dan kadar amonia harus kurang dari 0,02 ppm.
5. Pakan Ikan Nila
Kebutuhan pakan nila adalah 3 persen dari bobot tubuh ikan. Untuk menentukan jumlah pakan lebih efektif, sebaiknya lakukan penimbangan bobot ikan setiap 1-2 minggu sekali, kemudian sesuaikan jumlah pakan yang akan diberikan dengan bobot tersebut.
Caranya yaitu dengan mengambil sampel ikan yang akan ditimbang secara acak, kemudian timbang ikan untuk mengetahui beratnya.
Rumus untuk menentukan jumlah pakan adalah: Bobot ikan rata-rata x Jumlah Ikan x 3%
Baca Juga: