top of page
  • Audri Rianto

Memahami Perilaku Makan Udang

Udang dikenal sebagai hewan omnivora, maksudnya adalah udang merupakan hewan pemakan segalanya. Perilaku makan udang sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu usaha budidaya. Dengan mengenal perilakunya, petambak dapat menerapkan metode yang tepat demi meningkatkan keoptimalan konsumsi pakan oleh udang.

Untuk mengidentifikasi pakan yang diberikan, udang akan menggunakan sinyal kimiawi berupa getaran yang didapat dari bantuan organ sensornya yang terdiri dari bulu-bulu halus atau yang disebut dengan setae. Sinyal kimiawi yang diterima menentukan respon udang untuk mendekati atau menjauhi pakan.

Pemberian pakan dengan kualitas baik tentu merangsang udang untuk cenderung mendekati pakan yang diberikan. Maka dari itu, pastikan pakan yang diberikan memiliki kualitas yang baik serta memiliki kandungan nutrisi yang baik pula.


Sumber: app.jala.tech

Selain itu, pastikan memberikan pakan dengan ukuran yang sesuai dengan usia udang. Hal ini dilakukan agar udang tidak kesulitan dalam mencerna pakan yang diberikan. Pemberian pakan pada udang sesuai usianya dibagi menjadi tiga, yaitu fase starter (saat udang memasuki fase awal budidaya), fase grower (fase pembesaran), fase finisher (fase menjelang panen). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Sumber: Standar Nasional Indonesia


Untuk mendekati sumber pakan, udang memanfaatkan kaki jalannya untuk berenang. Pakan selanjutnya dicapit menggunakan kaki jalannya untuk dimasukkan ke dalam mulut. Pakan yang berukuran kecil tentu akan lebih mudah untuk dicerna. Pakan dengan ukuran kecil akan langsung masuk ke dalam kerongkongan atau esophagus. Sementara untuk pakan yang berukuran besar akan dicerna terlebih dahulu secara kimiawi oleh maxilliped yang ada pada mulut udang.

Udang sejatinya bersifat nokturnal, artinya udang lebih aktif beraktifitas dan mencari makan pada malam hari. Hal ini juga berlaku pada kolam budidaya, namun tidak mutlak. Pada siang hari, udang biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di dasar kolam atau memendamkan diri di pasir atau lumpur dasar tambak, namun apabila diberi pakan udang akan bergerak mencarinya.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sumere dan Kontara (1987) juga mengatakan jika aktivitas makan udang dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Semakin rendah intensitas cahaya, tentu semakin tinggi aktivitas udang.


Baca Juga:

1.178 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page