top of page

Keuntungan Membudidayakan Udang Menggunakan Sistem RAS

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 10 Mei
  • 2 menit membaca

Budidaya udang merupakan usaha perikanan yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia. Namun, budidaya udang sendiri kerap kali berpotensi mencemari lingkungan melalui limbah yang dihasilkan.


ree

 

Berangkat dari masalah tersebut, saat ini telah ditemukan inovasi yang bisa menekan produksi limbah pada budidaya udang. Inovasi yang dimaksud adalah sistem Recirculating Aquaculture System (RAS).

 

Selain dinilai lebih ramah lingkungan, sistem ini juga menawarkan berbagai keuntungan yang menjadikannya pilihan menarik bagi para pembudidaya udang. Artikel ini akan mengulas beberapa keuntungan utama dari sistem RAS dalam budidaya udang.

 

1. Pengendalian Kualitas Air yang Lebih Baik

Dalam sistem ini, air yang digunakan akan beredar secara terus-menerus, melalui serangkaian proses filtrasi dan pemurnian sebelum digunakan kembali. Dengan demikian, kualitas air akan selalu dalam kondisi yang optimal.

 

Hal ini memungkinkan pembudidaya untuk meminimalkan risiko penyakit yang seringkali disebabkan oleh perubahan kualitas air yang buruk. Selain itu, penggunaan biofilter dalam sistem RAS juga membantu mengurangi tingkat amonia dan nitrat.

 

2. Efisiensi Penggunaan Air

Dalam budidaya konvensional, pengelolaan air seringkali menjadi tantangan utama, terutama di wilayah yang memiliki sumber daya air terbatas. Sistem RAS menawarkan solusi yang lebih efisien dalam penggunaan air, karena air yang ada dalam sistem ini dapat diproses dan difilter untuk digunakan kembali.

 

Pembudidaya hanya perlu mengganti sebagian kecil air untuk menjaga kualitasnya, sehingga konsumsi air dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga membantu konservasi sumber daya air.

 

3. Meningkatkan Kepadatan Penebaran

Dengan kontrol kualitas air yang lebih baik dalam sistem RAS, pembudidaya dapat menebar udang pada kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode budidaya konvensional. Kepadatan yang lebih tinggi ini berpotensi meningkatkan hasil produksi tanpa mengorbankan kesehatan udang.

 

4. Pengurangan Risiko Penyakit

Sistem RAS membantu mengurangi risiko udang terpapar patogen eksternal yang umumnya ada di lingkungan alami. Sebagian besar penyakit pada udang disebabkan oleh mikroorganisme dan virus yang masuk melalui pasokan air eksternal. Sistem RAS yang memiliki kontrol ketat terhadap sirkulasi air dan proses filtrasi, sehingga risiko kontaminasi dapat diminimalkan.

 

5. Fleksibilitas Lokasi Budidaya

Sistem RAS dapat diaplikasikan di mana saja tanpa harus berada di dekat sumber mata air. Selain itu, RAS juga tidak memerlukan tempat yang luas, sehingga pembudidaya tidak perlu risau jika tidak memiliki lahan yang luas.

 

Hal ini membuka peluang budidaya udang di lokasi yang sebelumnya tidak memungkinkan, sehingga memperluas peluang pasar dan mengurangi ketergantungan pada lokasi tradisional.

 

6. Dampak Lingkungan yang Lebih Rendah

Dalam budidaya udang konvensional, ada risiko pencemaran lingkungan karena limbah organik yang dibuang ke perairan terbuka. Sistem RAS meminimalkan dampak ini dengan mendaur ulang air dan mengelola limbah secara efisien. Proses pengolahan limbah dan filtrasi yang canggih dalam RAS memastikan bahwa pencemaran lingkungan dapat diminimalisir.

 

7. Peningkatan Produktivitas dan Keuntungan

Dengan memanfaatkan kontrol kualitas air yang lebih baik, kepadatan penebaran yang lebih tinggi, dan pengurangan biaya operasional lainnya seperti penggunaan air dan obat-obatan, maka sistem RAS memberikan peluang untuk meningkatkan produktivitas. Tidak hanya itu, produk yang dihasilkan juga termasuk ke dalam kategori produk ramah lingkungan yang sangat diminati pasar internasional dan dihargai cukup tinggi.



Baca Juga

Komentar


bottom of page