top of page

Langkah-langkah Membangun Sistem RAS untuk Budidaya Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 9 jam yang lalu
  • 2 menit membaca

Sistem Akuakultur Resirkulasi Terpadu (RAS) merupakan teknologi baru yang diperkenalkan pada tahun 2014 silam. Sistem ini dapat diterapkan dalam budidaya udang dan ikan secara efisien, yakni dengan mengoptimalkan penggunaan air yang dapat digunakan berulang tanpa perlu pergantian air.



Sumber: bisnis.com

 

Keuntungan utama dari sistem RAS ialah kualitas air akan terjaga dengan baik serta lahan yang digunakan juga harus luas. Untuk membangun sistem RAS yang efektif dalam budidaya udang, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan.

 

1. Perencanaan dan Desain Sistem

Untuk membangun sistem RAS diperlukan perencanaan dan desain yang matang. Tentukan lokasi budidaya, ukuran dan kapasitas kolam atau tangki yang dibutuhkan, serta perkiraan jumlah udang yang akan dibudidayakan.

 

Desain RAS harus mendukung sirkulasi air yang optimal, filtrasi, dan pemantauan kualitas air. Desain ini harus mempertimbangkan beberapa komponen utama seperti kolam pemeliharaan, unit filtrasi, dan sistem oksigenasi.

 

2. Pemilihan dan Instalasi Kolam atau Tangki

Kolam atau tangki yang digunakan dalam sistem RAS untuk budidaya udang harus memiliki ukuran yang sesuai dengan kapasitas produksi yang diinginkan. Pilihlah bahan yang tahan lama dan mudah dibersihkan, seperti fiberglass atau bahan plastik yang tahan terhadap bahan kimia.

 

Kolam atau tangki harus dilengkap dengan saluran drainase yang baik guna mengatur aliran air. Dalam sistem RAS, udang biasanya dibudidayakan dalam tangki berbentuk bundar atau persegi panjang dengan kedalaman yang cukup.

 

3. Sistem Filtrasi dan Penyaringan Air

Alasan utama untuk menggunakan sistem RAS ialah pengelolaan kualitas air yang efektif. Untuk itu, air dalam sistem ini harus terus diproses untuk menghilangkan kotoran dan limbah organik yang dihasilkan oleh udang.

 

Filtrasi dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis filter, seperti filter mekanik untuk menghilangkan partikel besar, filter biologis untuk mengurangi amonia, dan filter kimiawi untuk menyaring bahan kimia berbahaya.

 

4. Penyediaan Oksigen

Udang membutuhkan kadar oksigen yang tinggi dalam air untuk bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, sistem oksigenasi harus disiapkan dengan baik. Alat yang digunakan bisa berupa aerator atau oksigenator yang mampu menyediakan oksigen terlarut secara merata. Pastikan juga aliran oksigen dapat mencakup seluruh volume air dalam sistem, agar udang mendapatkan suplai oksigen yang cukup.

 

5. Pengendalian Kualitas Air

Parameter air yang harus dipantau secara berkala meliputi suhu, pH, salinitas, kadar oksigen terlarut, amonia, nitrit, dan nitrat. Penting sekali untuk memiliki sistem pemantauan yang dapat memberikan data real-time mengenai kondisi air.

 

6. Pemeliharaan dan Monitoring Berkala

Setelah sistem RAS berjalan, pemeliharaan dan monitoring secara berkala harus dilakukan untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Perawatan filter, penggantian media filtrasi, dan pembersihan tangki secara rutin sangat penting untuk menjaga kinerja sistem.

 

7. Pengelolaan Pakan dan Kesehatan Udang

Di dalam sistem RAS, pengelolaan pakan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mencemari air dengan sisa pakan yang berlebihan. Untuk itu, berilah pakan sesuai dengan kebutuhan nutrisi udang demi menghindari overfeeding.

 

Kesehatan udang juga harus dipantaui secara berkala untuk mencegah penyebaran penyakit. Vaksinasi atau penggunaan probiotik dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh udang terhadap infeksi.

 

8. Evaluasi Sistem

Penting bagi pembudidaya untuk sering melakukan evaluasi terhadap sistem yang sudah berjalan. Gunanya ialah untuk menilai kinerjanya, apakah sistem mengalami penurunan atau memerlukan perbaikan. Setelah hasil diagnosa diketahui, lakukan pengoptimalan agar sistem dapat bekerja secara maksimal.



Baca Juga

Comments


bottom of page