Fungsi Kaporit dalam Menjaga Kualitas Air pada Tambak Udang
- Redaktur: Audri Rianto
- 18 Okt
- 2 menit membaca
Dalam budidaya udang, kualitas air memang sangatlah penting dalam mendukung udang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Kualitas air yang ideal bisa didapat dengan cara melakukan sterilisasi.

Sumber: linkedin.com/dany-yukasan
Sterilisasi pada tambak udang biasanya dilakukan sebelum siklus budidaya dilakukan atau bisa juga dilakukan 2-3 hari sebelum benur ditebar. Gunanya dilakukan sterilisasi ialah untuk membunuh segala macam patogen penyebab penyakit, seperti bakteri, virus dan jamur. Cara sterilisasi yang paling banyak dilakukan oleh petambak ialah menebarkan kaporit dengan dosis yang tepat.
Pengertian Kaporit
Kalsium hipoklorit (Ca(ClO)₂) atau yang biasa disebut dengan kaporit adalah senyawa beroksidatif kuat yang ketika ditebarkan ke dalam air, ia akan melepaskan klorin aktif (Cl₂). Klorin aktif ini nantinya akan mengincar patogen penyakit dengan cara merusak dinding selnya.
Fungsi Kaporit dalam Menjaga Air Tambak
Membunuh Patogen Penyakit
Usaha budidaya udang tentu tak bisa lepas dari ancaman patogen penyakit, khususnya bakteri vibrio. Bakteri ini diketahui sangat sering menyebabkan infeksi penyakit mematikan bagi udang. Untuk menekan populasi patogen ini, sterilisasi air tambak dengan kaporit dianggap sudah cukup. Udang pun akan lebih sehat dan produktif.
Menekan Pertumbuhan Alga
Tumbuhnya alga pada tambak udang memang hal yang umum terjadi, namun ketika sudah terlalu banyak maka akan menimbulkan masalah. Alga liar yang berlebihan akan membuat warna air tambak menjadi pekat, pH air juga akan menurun serta menyebabkan kadar oksigen sering berfluktuasi. Kondisi tersebut tentu bukanlah kondisi ideal untuk tambak udang.
Sterilisasi dengan kaporit juga bisa menghentikan pertumbuhan alga berlebihan, menciptakan ekosistem mikro tambak yang ideal, asalkan dilakukan dengan dosis yang sesuai.
Mengurangi Bahan Organik dan Zat Beracun
Ketika akan memasuki siklus budidaya yang baru, tambak tentu dalam keadaan yang tidak optimal. Banyak sisa bahan organik dan kotoran udang menumpuk di sana yang kemudian menghasilkan senyawa beracun seperti amonia (NH₃) dan hidrogen sulfida (H₂S).
Melakukan sterilisasi tambak sebelum digunakan akan menekan semua senyawa beracun yang tertinggal, mengurangi bahan organik dengan maksimal, sehingga tambak akan menjadi lingkungan yang lebih ideal untuk udang.
Menjaga Transparansi dan Warna Air
Air tambak yang keruh menandakan ada kandungan bahan organik dan pertumbuhan alga yang berlebih. Kekeruhan ini akan mengganggu proses penetrasi cahaya matahari ke dalam tambak, akibatnya fotosintesis oleh fitoplankton menjadi terganggu. Dengan kaporit, kekeruhan air bisa diatasi dengan baik. Selama dosisnya tepat, kaporit akan mengurai suspensi bahan organik yang ada dan membuat air lebih jernih.
Perhatikan Dosis Penggunaan
Menggunakan kaporit untuk sterilisasi tambak harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika salah dosis maka manfaatnya tidak akan terlihat atau malah bisa membuat jadi stres. Dosis aman penggunaan kaporit adalah 20-30 ppm dan untuk mencari berapa kg jumlah yang harus digunakan pada tambak, Anda bisa menggunakan rumus hitung di bawah ini.

Setelah ditebar kaporit, hidupkan kincir dan biarkan selama 2-3 hari agar sisa klorin bisa larut dengan sempurna dan tidak meracuni benur.
Baca Juga




Komentar