Flashing pada Ikan, Apakah Normal atau Pertanda Penyakit?
- Redaktur: Audri Rianto
- 15 jam yang lalu
- 2 menit membaca
Ketika kamu sedang melihat ikan berenang di kolam atau akuarium, tiba-tiba ia melakukan gerakan yang tidak biasa seakan sedang menggaruk tubuhnya, jangan beranggapan bahwa itu lucu. Gerakan seperti itu yang dilakukan berulang-ulang dengan tempo yang cepat, bisa saja merupakan gerakan flashing yang mengindikasikan adanya masalah pada ikan. Masalah tersebut bisa saja disebabkan oleh iritasi, tanda stres atau infeksi parasit.

Sumber: suryadutainternasional.com
Memang, flashing bisa saja merupakan perilaku normal, asalkan hanya dilakukan sesekali. Contohnya pada ikan yang baru saja dipindahkan ke akuarium atau kolam, ia akan melakukan flashing sebagai bentuk adaptasi.
Apabila perilaku ini dilakukan berulang dan dalam waktu yang lama, sebaiknya ditinjau lebih lanjut. Untuk mengetahui apakah flashing yang terjadi masih normal atau ada gangguan lain, simak ciri-ciri berikut.
Flashing yang Normal
Adaptasi Lingkungan Baru
Flashing yang dilakukan ikan saat baru dimasukkan ke dalam akuarium baru adalah flashing yang normal. Flashing ini disebut juga sebagai flashing sementara, karena ikan sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya. Biasanya perilaku seperti ini akan hilang atau terhenti saat ikan sudah benar-benar merasa nyaman atau sekitar beberapa jam saja.
Setelah Akuarium Dibersihkan atau Diganti Airnya
Setelah akuarium dibersihkan dan diganti airnya, maka lingkungan hidup ikan juga akan diperbarui, artinya air baru belum sepenuhnya menyesuaikan suhu dan pH dengan kondisi sebelumnya. Saat itulah ikan biasanya akan flashing beberapa saat.
Flashing Sebagai Tanda Penyakit
Infeksi pada Kulit dan Insang
Ketika ikan flashing dan ada sesuatu yang aneh terjadi pada kulit dan insangnya, maka kemungkinan besar telah terjadi infeksi. Parasit seperti Ichthyophthirius multifiliis (penyebab white spot), Trichodina, atau Costia yang paling sering menginfeksi ikan hias dan membuatnya melakukan flashing, karena parasit-parasit ini seringnya menyerang kulit dan insang ikan, membuatnya gatal dan gagal napas. Ciri paling khas dari ikan yang terkena infeksi adalah adanya bintik putih di sekujur badannya.
Iritasi Akibat Kualitas Air yang Buruk
Saat akuarium jarang dibersihkan filternya, maka air bisa kotor yang kemudian membuat pH turun, amonia dan nitrit naik. Buruknya kondisi air ini bisa mengiritasi ikan, membuatnya terkena penyakit kulit, seperti terbakar. Akibatnya, ikan jadi sering menggaruk badannya ke dinding akuarium atau kolam.
Paparan Klorin di Air
Akuarium biasanya menggunakan air keran, terutama di area perkotaan yang seringnya menggunakan air dari PDAM. Kadang, air tersebut masih mengandung klorin tinggi dan membuat iritasi di kulit ikan.
Kurang Oksigen
Setelah semuanya tanda-tanda penyakit tidak ada, air juga bersih dengan pH dan amonia yang stabil, serta kandungan klorinnya nol, maka sebaiknya periksa kadar oksigennya. Bisa jadi ikan flashing karena kekurangan oksigen. Jika seperti itu, pemilik sebaiknya segera menambahkan aerator, supaya ikannya tidak flashing berulang yang berujung pada kematian.
Penutup
Flashing bisa menjadi perilaku normal dalam jangka pendek, terutama karena adaptasi atau perubahan kecil di lingkungan. Namun, bila terjadi terus-menerus atau disertai gejala lain seperti bintik putih, nafsu makan hilang, atau pernapasan cepat, maka kemungkinan besar ikan mengalami penyakit atau stres serius.
Baca Juga




Komentar