top of page

Dampak Kelebihan Klorin terhadap Kesehatan Udang

  • Redaktur: Audri Rianto
  • 1 jam yang lalu
  • 2 menit membaca

Air tambak tidak boleh terpapar zat kimia apapun, termasuk klorin agar udang bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Residu klorin yang ada pada tambak seringnya terjadi karena penggunaan penggunaan kaporit dengan berlebihan dalam proses sterilisasi.


ree

 

Residu klorin yang tidak diatasi dengan segera akan menimbulkan masalah, terutama terhadap kesehatan udang. Berikut ini dampak utama yang dihasilkan dari residu klorin dalam tambak.

 

Kerusakan Insang

Klorin berlebih dalam air tambak bisa membuat insang udang luka dan iritasi. Ketika insangnya rusak, udang akan sulit bernapas dan bisa ditandai dari perilakunya yang suka berenang di permukaan air. Kerusakan insang ini cukup fatal, karena dalam beberapa waktu udang akan mati.

 

Stres dan Imunitas Menurun

Klorin yang terlalu tinggi dalam air bisa memicu pembentukan radikal bebas yang akan merusak sel tubuh udang, hal ini yang kemudian membuat sistem imunnya kacau. Jika sudah seperti ini, udang akan mengalami stres serta akan menjadi gampang untuk patogen menginfeksi.

 

Menurunnya Nafsu Makan

Udang yang sudah stres berat akibat keracunan klorin tentu akan kehilangan nafsu makannya. Udang yang tak mau makan tidak akan bisa tumbuh dengan baik, ukurannya stagnan dan lama-kelamaan bobotnya akan berkurang.

 

Kematian Mikroba Baik

Dalam tambak ada banyak jenis mikroba, ada yang baik dan ada yang buruk. Sterilisasi tambak idealnya akan membunuh mikroba jahat, namun ketika residu klorin sudah teralu banyak, maka tidak hanya mikroba jahat saja yang mati, tapi mikroba baik juga akan ikut mati.

 

Mikroba baik yang dimaksud adalah bakteri nitrifikasi dan fitoplankton yang sangat berguna dalam menjaga suplai oksigen di tambak. Kematian dua jenis mikroba baik ini akan memicu kemunculan gas-gas beracun dalam tambak.

 

Kematian Massal

Jika keracunan klorin sudah sangat parah, biasanya akan mulai terlihat satu-satu udang mati di tambak. Kematiannya memang terlihat satu dua udang saja, tapi lama-kelamaan udang yang mati akan semakin banyak. Kondisi ini tentu akan mengurangi populasi udang secara drastis, sehingga kerugian tak dapat dielakkan.

 

Pencegahan yang Efektif

  • Untuk mencegah itu semua terjadi, maka sebelum melakukan sterilisasi sebaiknya pastikan bahwa dosis penggunaan kaporit sudah sesuai anjuran, yaitu 20-30 ppm.

  • Sebelum menaburkan kaporit dalam tambak, sebaiknya larutkan dulu di dalam air bersih hingga homogen. Ketika sudah ditebar dalam tambak, beri aerasi maksimal dan biarkan air selama 2-3 hari supaya kaporit tercampur merata dalam tambak.

  • Setelah itu, lakukan penetralan klorin menggunakan natrium tiosulfat dengan dosis 3 kali sisa klorin di air.

  • Ketika sudah dilakukan penetralan, pastikan lagi bahwa klorin dalam air sudah benar-benar hilang. Caranya ialah dengan melakukan pengecekan menggunakan chlorine test kit, pastikan kadar klorin sudah di bawah 0,05 ppm. Jika sudah aman, barulah tambak bisa dilakukan penebaran benur.



Baca Juga

bottom of page