Memberi pakan pada udang menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian pakan yang baik ialah yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, pada realitanya masih banyak petambak melakukan kesalahan. Alih-alih memberikan pakan sesuai kebutuhan, petambak malah memberikan pakan secara berlebihan dengan asumsi mampu mempercepat pertumbuhan udang. Pada usaha budidaya udang, kegiatan memberi pakan secara berlebihan ini disebut dengan overfeeding.
Sumber: deheus.id
Overfeeding adalah istilah yang digunakan dalam budidaya udang untuk menggambarkan situasi di mana udang diberi makan lebih banyak daripada yang mereka butuhkan. Ini adalah masalah umum dalam manajemen pakan udang, yang mengakibatkan peningkatan rasio konversi pakan dan biaya produksi. Selain itu, overfeeding juga berkontribusi pada limbah pakan akuakultur, mempengaruhi kualitas air dengan meningkatkan senyawa nitrogen dan fosfor, yang dapat menyebabkan perubahan pH air, ledakan alga, dan kematian komoditas yang dibudidaya.
Dampak Overfeeding
Overfeeding dapat dengan cepat membebani ekosistem tambak, karena kepadatan tinggi dalam volume air yang kecil, menghasilkan perubahan dalam kualitas air dan ledakan mikrobiota oportunistik, beberapa di antaranya dapat menjadi patogen. Pemahaman yang lebih baik tentang manajemen pemberian pakan udang dapat menghindari masalah ini.
Pencegahan Overfeeding
Untuk mencegah terjadinya overfeeding, petambak hanya perlu memahami dasar dari manajemen pakan yang baik. Pahami bahwa pakan yang diberikan haruslah sesuai dengan kebutuhan udang. Memahami FCR (Food Conversion Ratio) juga merupakan satu dari banyak cara untuk mencegah terjadinya overfeeding. Beberapa cara lain yang bisa diterapkan dalam upaya pencegahan overfeeding adalah:
1) Mengamati Kebiasaan Makan Udang
Anda dapat mengamati udang selama waktu pemberian pakan untuk menentukan jumlah pakan yang tepat. Perlu diketahui bahwa pemberian pakan udang dewasa adalah 4-5 kali dalam sehari. Pada saat memberikan pakan pertama, jika Anda melihat banyak makanan yang tidak dimakan setelah periode 2-3 jam, maka pertimbangkanlah untuk mengurangi jumlah pakan yang akan diberikan selanjutnya.
2) Mengukur Parameter Kualitas Air
Terkadang, overfeeding bisa terjadi bukan karena pakan yang kita berikan kebanyakan, melainkan nafsu makan udanglah yang menurun. Ada beberapa parameter kualitas air yang perlu dipantau saat memberi makan, karena keduanya sangat mempengaruhi nafsu makan udang. Kedua parameter yang dimaksud adalah oksigen terlarut (DO) dan suhu air.
Kadar DO optimal untuk udang beraktifitas dan melakukan metabolisme ialah 4-5 mg/L. Pada beberapa momen, kadar DO bisa saja menurun dan menyebabkan udang kehilangan nafsu makannya, begitupun dengan suhu. Perlu diketahui oleh petambak bahwa suhu yang pas untuk dilakukan pemberian pakan adalah antara 26-32°C. Saat suhu meningkat, maka tingkat konsumsi pakan udang juga meningkat. Dengan demikian program pemberian pakan perlu disesuaikan berdasarkan cuaca.
3) Menyesuaikan Jenis dan Frekuensi Pemberian Pakan
Pemberian pakan dapat disesuaikan berdasarkan usia dan berat udang untuk memaksimalkan pertumbuhan udang. Kesalahan dalam menentukan jenis, jumlah dan frekuensi pemberian pakan dapat menyebabkan overfeeding dan berujung pada kerugian.
Misal pada saat fase pembesaran awal, yaitu usia 16-75 hari, pakan yang diberikan haruslah yang berbentuk granula dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari. Jangan salah pilih jenis pakan, karena pada fase ini apabila pakan yang diberikan adalah pellet, maka udang akan kesulitan mencernanya, sehingga pakan banyak yang tidak termakan.
Dengan memahami dan menerapkan cara-cara di atas, Anda dapat menghindari overfeeding dan memastikan udang mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan optimal.
Baca Juga
Comments