top of page
  • Audri Rianto

Adaptasi Udang Terhadap Salinitas Rendah

Udang merupakan binatang yang dapat hidup dengan baik pada air bersalinitas. Kisaran kadar salintas optimal pada budidaya udang adalah 15 sampai 25 ppt. Namun, bukan tidak mungkin jika salinitas dapat hidup pada air dengan salinitas rendah.

Kemampuan adaptasi udang terhadap salinitas rendah disebut dengan osmoregulatori. Kemampuan ini termasuk ke dalam tahan perkembangan spesifik dari P.vannamaei yang memungkinkan ia beradaptasi dengan salinitas rendah selama tahap pasca-larva dan juvenil yang lebih tua. Dalam kondisi alaminya, pada tahap itu mereka akan bermigrasi ke muara pesisir untuk mendapatkan lebih banyak sumber makanan.


Sumber: aquaculture-mai.org

Pembentukan mekanisme osmoregulasi ini sebenarnya terjadi pada hari pertama pengembangan pasca-larva. Namun, kinerja produksi dari udang akan terhambat jika salinitas menurun hingga 1,5 ppt atau bahkan lebih rendah.

Selama menghadapi salinitas rendah, banyak organ udang bekerja secara kolektif dalam osmoregulasi, seperti permukaan tubuh, sistem pencernaan, ploepoda, insang, kelenjar anterior, kelenjar rahang atas dan lainnya.

Ketika udang terkena salinitas rendah makan permeabilitas permukaan udang akan menurun, ekskresi air melalui ginjal akan meningkat dan osmolit organik pada cairan tubuh akan menurun. Hal tersebut akan menyebabkan pembengkakan tubuh udang yang selanjutnya akan menurunkan ruang interselular sehingga akan memperlambat aliran air ke dalam tubuh.

Cukup terdengar tidak baik bagi udang, untuk itu petambak harus melakukan pemantau terhadap kadar salinitas pada tambaknya demi menghindari penurunan salinitas yang drastis. Pemantauan kadar salinitas harian pada tambak dapat dilakukan dengan menggunakan Salinity Refractometer.

Penyebab Menurunnya Salinitas

Pada usaha budidaya udang, penurunan salinitas dianggap biasa terjadi, namun tidak terjadi secara drastis. Penurunan salinitas dapat disebabkan oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah hujan. Air hujan dikenal memiliki sifat tawar, sehingga dapat menekan kadar garam yang ada. Semakin banyak air hujan yang masuk pada tambak, maka kadar salinitas akan cepat mengalami penurunan.

Untuk mengatasi penurunan salinitas akibat air hujan ini juga cukup mudah, yakni dengan cara mengeluarkan air tawar dari permukaan tambak. Air tawar memiliki massa jenis yang lebih rendah dari air asin, sehingga air tawar akan cenderung berada di permukaan. Hal ini tentu akan mempermudah petatmbak untuk mengeluarkannya dari tambak.



Baca Juga:

629 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page