top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Budidaya Udang Vaname

Udang merupakan salah satu komoditi perikanan yang sangat digemari di seluruh dunia. Tidak heran jika industri budidaya udang terus meningkat secara pesat setiap tahunnya. Dengan kata lain, budidaya udang memiliki prospek yang baik untuk menghasilkan uang.


 

Indonesia masuk ke dalam lima besar negara dengan volume produksi udang terbanyak di dunia. Selain itu, kualitas udang yang dihasilkan oleh Indonesia juga sudah diakui oleh pasar global, dengan demikian pasar ekspor bagi komoditas udang sangat terbuka lebar.

 

Budidaya udang harus dilakukan dengan cermat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bagi Anda yang ingin memulai terjun di dunia budidaya udang, sebaiknya perhatikan beberapa hal di bawah ini.

 

(1) Pemilihan Alat dan Bahan yang Tepat

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan, Anda memerlukan alat dan bahan yang berkualitas. Alat dan bahan yang berkualitas berpengaruh dalam menciptakan lingkungan yang optimal bagi tumbuh kembang udang. Ada 3 alat dan bahan yang paling krusial pada tambak udang, yakni alas, kincir dan pompa.


  • Alas Tambak 

Alas tambak memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup udang yang dibudidaya. Alas tambak memiliki beberapa fungsi, antara lain ialah meminimalisir adanya penumpukan zat organik pada tanah dasar tambak.


Zat organik yang terlalu banyak menumpuk pada dasar kolam dapat membuat tambak bersifat asam. Hal tersebut tentu dapat mengganggu keberlangsungan hidup udang.

 

Selain itu, alas tambak juga berfungsi dalam mengefisiensikan jumlah pakan yang diberikan pada udang, sehinga pakan yang diterima oleh udang akan lebih maksimal karena tidak terserap oleh tanah. Kecukupan pangan tentu sangat diperlukan dalam proses budidaya udang, sehingga udang dapat tumbuh dengan baik.


  • Kincir Air 

Kincir pada tambak berfungsi untuk menciptakan gelembung-gelembung oksigen. Walaupun udang hidup di air, ia tetap memerlukan oksigen untuk hidup. Kekurangan oksigen akan membuat udang lemas bahkan mati. Tidak hanya berperan sebagai penyuplai oksigen pada tambak, kincir juga memastikan oksigen tersebar secara merata di area tambak, baik di permukaan maupun di dalam air.

 

  • Pompa

Dalam budidaya udang, tambak memerlukan pasokan air yang optimal agar udang dapat hidup dengan baik. Untuk mendapatkan pasokan air yang optimal petambak memerlukan pompa berkualitas bagus. Gunakanlah pompa dengan lapisan epoxy coating agar pompa tidak mudah mengalami korosi sehingga dapat digunakan untuk jangka waktu lama.

 

(2) Pemilihan Benur

Setelah tambak selesai dibuat, maka langkah selanjutnya ialah memiliki benur. Benur yang berkualitas akan menunjang keberhasilan budidaya udang. Benur yang berkualitas akan menghasilkan udang yang juga berkualitas.

 

Sebagai petambak Anda harus memastikan bahwa benur yang digunakan memiliki genetik yang unggul serta terbebas dari penyakit. Belilah benur udang dari pembibit dengan sertifikat Specific Pathogen Free (SPF) yang menyatakan bahwa benur yang ia jual terbebas dari berbagai penyakit.

 

(3) Pakan

Aspek selanjutnya yang harus diperhatikan dengan benar adalah pemberian pakan. Pakan berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi udang untuk melakukan proses metabolisme. Pakan udang terbagi ke dalam dua jenis, yakni pakan alami dan pakan buatan.

 

Pakan alami didapat dengan memanfaatkan mikroorganisme hidup seperti plankton. Pada umumnya pembudidaya udang menggunakan artemia sebagai pakan. Artemia sendiri memiliki nutrisi yang cukup serta memiliki ukuran yang kecil sehingga sangat cocok diberikan pada larva udang.

 

Pakan buatan sangat mudah didapatkan di pasaran. Pakan buatan sendiri tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran dan komposisi nutrisi yang dapat disesuaikan dengan fase hidup udang yang dibudidaya. Beberapa pakan buatan yang ada ialah pakan bubuk, pakan crumble dan pakan pelet.

 

(4) Kualitas Air

Dalam proses budidaya udang, air dengan kualitas yang baik adalah kunci untuk menentukan tingkat kesehatan udang. Selama proses budidaya, pemberian pakan serta akumulasi dari zat hasil metabolisme udang akan meningkat yang kemudian akan menciptakan endapan. Hal tersebut tentu akan membuat air mengalami penurunan kualitas.

 

Sebagai petambak, Anda harus memastikan bahwa kadar pH, suhu serta amonia dalam air tambak dalam keadaan rendah. Untuk dapat memantau kualitas air tambak, Anda memerlukan beberapa alat, seperti pH meter, termometer dan amonia test kit.

  


Baca Juga

597 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page