Memberi pakan dengan tepat sasaran dalam budidaya udang merupakan tahap awal untuk mendapatkan udang yang sehat dan menguntungkan. Namun, pada kenyataannya masih banyak petambak yang belum memahami hal tersebut, sehingga kerap melakukan kesalahan. Pemberian pakan tidak disesuaikan dengan kebutuhan udang, sehingga terjadi overfeeding dan underfeeding.
Sumber: allaboutfeed.net
Agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi dan lagi, petambak harus memahami apa yang disebut dengan Feeding Rate pada budidaya udang. Feeding Rate (FR) ialah persentase jumlah pemberian pakan per harinya untuk udang. Dalam budidaya udang, FR disebut juga sebagai sebuah konsep penting yang berperan dalam menentukan keberhasilan budidaya.
Persentase ini berfungsi sebagai sebuah acuan untuk mengatur jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan berat rata-rata udang serta estimasi persentase tingkat pakan.
Pentingnya Feeding Rate
Feeding Rate dan frekuensi pemberian pakan yang optimal sangat penting untuk mendukung pertumbuhan udang, karena udang akan menerima pakan dan menyerap nutrisi sesuai dengan kebutuhannya.
Kombinasi dari kedua faktor ini, ditambah kualitas pakan yang baik serta kandungan nutrisi pakan yang berimbang, memiliki potensi dalam membuat udang tumbuh dengan cepat dan sehat. Untuk itu, bagi petambak diharapkan menerapkan konsep FR ini dengan bijak dan tepat, guna mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
Contoh Penghitungan Feeding Rate
Sebelum menerapkan konsep FR pada tambak, Anda harus mengerti bahwa feeding rate setiap tambak berbeda-beda, karena data dan program yang diterapkan di setiap tambak juga berbeda. Feeding Rate membutuhkan data berupa berat rata-rata udang, dan data ini tidak sama pada semua tambak. Untuk itu, Anda harus tahu cara menghitungnya dengan benar.
Untuk menentukan Feeding Rate suatu tambak, Anda harus mengetahui data-data seperti, ABW/MBW: Berat rata-rata udang per ekor dalam satu petakan tambak, ADG(Average Daily Gain): Rata-rata penambahan berat udang per hari serta estimasi jumlah populasi udang pada DoC (Day of Culture) yang ditargetkan.
Misal, Anda ingin mengetahui Feeding Rate suatu tambak pada Doc 42 hari. Setelah dilakukan sampling dan perhitungan berat rata-rata, didapatkan nilai ABW/MBW adalah 6,24 gram per ekor. Nilai ADG pada tambak tersebut juga sudah diketahui, dengan penambahan berat udang per hari sebesar 0,3 gram per hari, serta estimasi populasi sebanyak 100.000 ekor.
Selanjutnya, Anda harus melakukan penghitungan biomassa menggunakan rumus, Biomassa = ABW x populasi. 6,24 gram x 100.000 = 624.000 gram atau 624 kg.
Setelah mengetahui nilai biomassa pada tambak, maka hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mencocokkan nilai ABW dengan tabel FR. Berikut ini contoh tabel FR yang bisa Anda jadikan sebagai acuan.
Sumber: jala.tech
Jika dilihat pada tabel, nilai ABW 6,24 gram per ekor persentase FR-nya adalah 4,05%. Lanjut ke tahap berikutnya, yaitu melakukan penghitungan jumlah pakan per harinya menggunakan rumus, pakan per hari = Biomassa x FR, 624 kg x 4,05% = 25,27 kg.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan pakan per hari pada tambak dengan berat rata-rata udang 6,24 gram per ekor dengan estimasi jumlah populasi sebanyak 100.000 adalah 25,27 kg.
Kesimpulan
Feeding Rate adalah konsep penting dalam budidaya udang yang membantu petambak dalam mengatur pemberian pakan yang optimal. Dengan pemahaman yang baik tentang Feeding Rate, petambak dapat memastikan pertumbuhan udang yang sehat dan cepat, sekaligus mengoptimalkan penggunaan pakan dan biaya operasional.
Baca Juga
Comments